MAKALAH
Studi Kelayakan Bisnis
Tentang :
Kebutuhan dan Sumber Dana, Kriteria
Penilaian Investasi
Dosen
Pengampu : Ir. Khairur Rahman
Disusun oleh :
Akmal Wijaya
Siswanto
Khadijah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kebutihan dan Sumber dana, Kriteria
Penilaian Investasi”. Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan sekalian umatnya yang bertaqwa.
Ucapan terima kasih pula kami tujukan kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses penyusunan makalah ini, baik bantuan materil maupun
nonmateril.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Kuala
Tungkal April 2020
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan
oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku
pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan
fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank
berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan
kerja, dll.
Dan studi kelayakan biasanya
digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan
oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah
studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi
tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai
atau keuntungan ekonomis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Kebutuhan dan Sumber Dana?
2. Bagaimana Kriteria Penilaian
Investasi?
3. Apa Kelemahan dan Keunggulan
Penilain Investasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan & Sumber Dana
Dana pembelanjaan dapat diperoleh dari 2 sumber,
diantaranya:
•
Modal
asing : sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak
ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank, Perusahaan Leasing, dan Lain
Sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang:
•
Internal
perusahaan (modal sendiri) . Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud Modal
Saham dan Laba Ditahan.[1]
Secara umum, pengalokasian dana tersebut dapat dilakukan
kedalam dua bentuk :
1. Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap
(fixed assets)
a.
aktiva
tetap berwujud (tangible assets),
b.
aktiva
tetap tidak berwujud (intangible assets)
2. Alokasi Dana Untuk Modal kerja.
a.
gross
working capital
b.
net
working capital
Berikut
ini kembali ringkasan komponen-komponen utama biaya investasi.
1. Biaya pertama, meliputi modal tetap
untuk membangun proyek dan modal kerja. Modal tetap untuk membangun proyek :
a.
Pengeluaran
untuk studi kelayakan, perencanaan dan pengembangan.
b.
Pengeluaran
untuk membiayai desain engineering dan pembelian.
c.
Pembiayaan
untuk membangun instalasi atau fasilitas produksi.
2. Biaya operasi atau produksi
Biaya
operasi, produksi atau manufaktur, dan pemeliharaan adalah pengeluaran yang
diperlukan agar kegiatan operasi dan produksi berjalan lancer, sehingga dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan perencanaan.
B. Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya
diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari
berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal
pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal
pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah
untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua)
macam, yaitu:
1.
Modal
asing (modal pinjaman)
Modal
asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan
seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pension, atau
lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2.
Modal sendiri
Modal
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a.
Setoran
dari pemegang saham.
b.
Dari
cadangan laba.
c.
Atau
dari laba yang belum dibagi.
C. Kebutuhan Investasi
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi
biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis
besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
1. Biaya pra investasi
2. Biaya akhir tetap
3. Biaya operasi
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah
sebagai berikut:
1. Biaya pra investasi terdiri dari:
a.
Biaya
pembuatan study
b.
Biaya
pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aktiva tetap
seperti:
a. Aktiva tetap berwujud antara lain:
o
Tanah
o
Mesin-mesin
o
Bangunan
o
Peralatan
o
Inventaris
kantor
o
Aktiva
berwujud lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara
lain:
·
Good
will
·
Hak
cipta
·
Lisensi
·
Merk
pedagang
3. Biaya operasional yang terdiri dari:
a. Upah dan gaji karyawan
b. Biaya listrik
c. Biaya telpon dan air
d. Biaya pemeliharaan
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran
D. Kriteria Penilaian Investasi
1. Metode Accounting Rate of Return(ARR) dan Formulasinya
Metode ini
menggunakan angka keuntungan menurut akuntansi, dan dibandingkan dengan nilai
rata-rata investasi.Metode ini mengatakan bahwa semakin tinggi ARR,
semakin menarik usulan investasi tersebut.Penerimaan atau penolakan rencana
investasi adalah dengan membandingkan besarnya tarif ARR dengan standar (benchmark)
yang sudah ditentukan, misalnya dengan time-adjusted rate of return.
2. Metode Payback Period(PP) dan Formulasinya
Metode ini
menghitung berapa cepat investasi yang dilakukan bisa kembali. Karena itu hasil
penghitungannya dinyatakan dalam satuan waktu (tahun atau bulan). Semakin
pendek PP, semakin menarik investasi tersebut. Namun jika ditanya berapa
PP minimal, secara konsepsional belum bisa dirumuskan. Ada juga definisi
periode pengembalian (payback period) adalah jangka waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan-penerimaan
yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Dengan demikian, periode
pengembalian kembali ini mengukur kecepatan kembalinya dana investasi, bukan
mengukur profitabilitas. Metode Payback Period dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Suatu
usulan proyek investasi akan diterima jika periode pengembalian yang dihasilkan
lebih cepat dari yang disyaratkan. Sebaliknya, jika periode pengembalian yang
dihasilkan lebih lama dari yang disyaratkan, maka usulan proyek investasi
tersebut ditolak. Jika usulan proyek investasi tersebut lebih dari satu, maka
yang dipilih adalah usulan proyek investasi yang menghasilkan periode
pengembalian paling cepat.
3. Metode Net Present Value (NPV) dan Formulasinya
Metode ini
menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai uang pada waktu mendatang, karena adanya faktor bunga. Metode NPV
merupakan metode yang dipakai untuk menilai usulan proyek investasi yang
mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money) sehingga
arus ks yang dipakai adalah arus kas yang telah didiskontokan atas dasar biaya
modal (cost of capital) perusahaan atau tingkat bunga atau tingkat
pengembalian yang disyaratkan (required rate of return-RRR). Suatu investasi
dikatakan menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut bisa membuat
pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih
besar setelah melakukan investasi. Pengertian ini konsisten dengan tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan.
Selisih
antara PV penerimaan dengan PV pengeluaran disebut sebagai Net Present Value
(NPV). NPV yang positif menunjukkan bahwa PV penerimaan ˃ PV pengeluaran.
Karena itu NPV yang positif berarti investasi yang diharapkan akan meningkatkan
kekayaan pemodal. Karenanya investasi tersebut dinilai menguntungkan. Dengan
demikian, maka decision rule kita adalah, “terima suatu usulan investasi yang
diharapkan memberikan NPV yang positif, dan tolak kalau memberikan NPV yang
negatif”.
Dengan
demikian penghitungan NPV memerlukan dua kegiatan penting, yaitu (1) menaksir
arus kas, dan (2) menentukan tingkat bunga yang dipandang relevan.
Secara
teoritis penggunaan NPV akan memberikan hasil yang terbaik dalam penilaian
profitaabilitas investasi. Di samping itu, NPV menunjukkan tambahan kemakmuran
riil yang diperoleh pemodal dengan mengambil suatu proyek. Apabila kita kaitkan
dengan tujuan normatif manajemen keuangan, maka NPV konsisten dengan tujuan
normatif tersebut. Rumus yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah:
Setelah memperoleh hasil yang
dengan:
NPV positif, maka investasi
diterima, dan jika
NPV negative, sebaiknya investasi
ditolak
4. Metode Profitability Index (PI) dan Formulasinya
Metode ini merupakan perbandingan
antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.Decision rule PI adakah “terima
investasi yang diharapkan memberikan PI ≥ 1,0”.Metode ini akan memberikan hasil
yang konsisten dengan metode NPV. Suatu investasi akan diterima jika indeks
profitabilitasnya lebih besar dari satu, dan sebaliknya akan ditolak jika
indeks profitabilitasnya lebih kecil dari satu. Apabila ada usulan proyek
investasi lebih dari satu bersifat mutually exclusive, maka yang
diterima adalah proyek investasi yang mempunyai PI terbesar.
5. Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Formulasinya
Tingkat pengembalian internal (internal
rate of return-IRR) merupakan tingkat bunga yang menyamakan PV kas masuk
dengan PV kas keluar.Cara mencari IRR dapat menggunakan rumus berikut :
Decision rule metode ini adalah “terima investasi
yang diharapkan memberikan IRR ≥ tingkat bunga yang dipandang layak”. Atau juga
dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan
nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan investasi
awalnya. Metode ini juga memperhitungkan nilai dan waktu dari uang, sehingga
arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modal/tingkat
bunga/RRR.
E. Perbandingan Metode-Metode Penilaian Investasi
1.
Metode
Payback Period
Kriteria
keputusan:[3]
- Bila periode pengembalian proyek investasi memiliki jangka waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan periode pengembalian yang telah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, maka proyek diterima.
- Bila periode pengembalian proyek investasi memiliki jangka waktu yang lebih panjang jika dibandingkan dengan periode pengembalian yang telah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, maka proyek ditolak.
Penggunaan
metode payback period di dalam proses pengambilan keputusan investasi memiliki
beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Keunggulan:
- Proses perhitungannya relatif mudah dan sederhana.
- Layak digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi yang besar risikonya, karena metode ini mengutamakan pengembalian modal investasi yang ditanamkan dalam jangka waktu yang paling singkat (makin singkat payback period, maka semakin rendah risiko kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan).
- Penggunaan metode ini masih lebih baik dalam hal penilaian kecepatan kembalinya dana investasi dibandingkan dengan penggunaan pertimbangan intuitif semata.
- Metode ini menekankan pada kecepatan penerimaan laba tunai dari suatu usulan proyek investasi yang diharapkan dapat segera menutup modal yang akan ditanamkan dalam proyek tersebut.
Kelemahan:
- Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
- Mengabaikan laba tunai yang akan diperoleh setelah jangka waktu payback period terlewati.
- Mengabaikan nilai sisa dari investasi (apabila ada nilai sisa investasi)
2.
Metode
Internal Rate of Return (IRR)
Kriteria keputusan:
- Bila Internal Rate of Return lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian investasi (Required Rate of Return / RRR), maka proyek investasi diterima.
- Bila Internal Rate of Return lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian investasi (Required Rate of Return / RRR), maka proyek investasi ditolak.
Penggunaan metode Internal Rate of
Return di dalam proses pengambilan keputusan investasi mempunyai beberapa
keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Keunggulan:
- Mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
- Mempertimbangkan seluruh laba tunai selama umur proyek investasi.
- Persentase tingkat bunga yang dihitung pada metode IRR dapat digunakan sebagai pertimbangan atau pedoman di dalam merangking proyek investasi.
Kelemahan:
- Proses perhitungannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan metode evaluasi proyek investasi lainnya.
- Proses perhitungannya memerlukan waktu yang relatif lama karena memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai
3. Metode Net Present Value
Kriteria keputusan atas usulan investasi adalah sebagai
berikut:
- Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan lebih besar daripada PV dari investasinya (NPV positif), maka usulan investasi dapat diterima.
- Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan sama dengan nol (NPV nol), maka usulan investasi dapat diterima atau ditolak.
- Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan lebih kecil daripada PV dari investasinya (NPV negatif), maka usulan investasi seharusnya ditolak.
Penggunaan metode NPV sebagai metode
evaluasi proyek investasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, antara
lain:
Keunggulan:
- Mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
- Mempertimbangkan seluruh laba tunai (proceeds) yang akan dihasilkan selama umur proyek investasi.
- Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
Kelemahan:
- Proses perhitungan relatif lebih sulit dibandingkan metode Payback Period.
- Adanya kesulitan di dalam proses penentuan besarnya tingkat bunga yang dianggap layak yang akan digunakan sebagai dasar diskonto.
- Apabila terdapat beberapa pilihan proyek investasi yang besarnya berbeda-beda, maka perbedaan proceeds dari proyek-proyek investasi tersebut yang dihitung dengan metode NPV tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
- Metode ini dapat memberikan hasil yang menyesatkan jika digunakan untuk menentukan salah satu pilihan proyek investasi yang terbaik dari beberapa alternatif proyek investasi yang mempunyai umur ekonomis yang berbeda.
4.
Metode
Accounting Rate of Return
Kriteria keputusan:
- Bila persentase Accounting Rate of Return dari suatu usulan proyek investasi lebih besar dibandingkan dengan ARR minimum yang ditetapkan pihak manajemen, maka usulan proyek investasi tersebut dapat diterima atau layak untuk direalisasikan.
- Bila persentase Accounting Rate of Return dari suatu usulan proyek investasi lebih kecil dibandingkan dengan ARR minimum yang ditetapkan pihak manajemen, maka usulan proyek investasi tersebut ditolak.
Penggunaan metode ARR di dalam
proses pengambilan keputusan investasi memiliki beberapa keunggulan dan
kelemahan, antara lain:
Keunggulan:
- Proses perhitungannya relatif mudah karena hanya menggunakan data akuntansi atau keuangan yang diproyeksikan.
- Mempertimbangkan seluruh laba yang akan dihasilkan selama umur ekonomis proyek investasi.
Kelemahan:
- Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang.
- Relatif sulit di dalam menentukan besarnya persentase rate of return yang dianggap layak yang akan dijadikan sebagai batas minimum penerimaan suatu proyek investasi.
5. Profitability Index (PI)
Kriteria keputusan:
- perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang
- Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak
- Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Penggunaan metode PI di dalam proses
pengambilan keputusan investasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan,
antara lain:
Kelebihan :
- Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
- Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
- Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
kelemahan :
- Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek- proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala yang berbeda.[4]
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari
berbagai jenis investasi yang telah dijelaskan diatas masing-masing jenis
memiliki kelebihan dan kekurangannya
Dari berbagai kriteria investasi yang ada masing-masing
memiliki kekurangan dan kelebihannya sehingga sebaiknya pilihlah jenis dan
kriteria investasi dengan benar
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan
kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:
1. Playback period (PP)
2. Average rate of return (ARR)
4.
Net
present value (NPV)
5.
Internal
rate of return (IRR)
6.
Profitability
index (IP)
7.
Serta
berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profabilitas.
B. Saran
Harapan kami sebagai
penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami harapkan
juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri lebih
dalam melalui referensi-referensi lain yang dapat membatu meningkatkan
pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana dalam penulisan makalah ini
penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Tanjung, Baharuddin
Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan:
Kencana Prenada Media Group, 2005.
Kasmir dan Jakfar.
Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008.
https://blog.ub.ac.id/itsnaa/2015/03/13/kriteria-penilaian-investasi
akses 30 April 2020
https://prezi.com/qleayal-qyk6/kebutuhan-sumber-dana/
Akses 30 April 2020
[1] Tanjung, Baharuddin Nur. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan: Kencana Prenada
Media Group, 2005.hlm 98
[2] Kasmir dan Jakfar. Studi
Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Hlm 56
[3] https://blog.ub.ac.id/itsnaa/2015/03/13/kriteria-penilaian-investasi
akses 30 April 2020
[4] https://prezi.com/qleayal-qyk6/kebutuhan-sumber-dana/
Akses 30 April 2020
No comments:
Post a Comment