Iklan Sponsor

Wednesday 6 May 2020

Kebutuhan dan Sumber Dana, Kriteria Penilaian Investasi


MAKALAH
Studi Kelayakan Bisnis

Tentang :

Kebutuhan dan Sumber Dana, Kriteria Penilaian Investasi

Dosen Pengampu : Ir. Khairur Rahman





Description: Image result for logo stai an nadwah
 









Disusun oleh :

Akmal Wijaya
Siswanto
Khadijah







SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020



KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kebutihan dan Sumber dana, Kriteria Penilaian Investasi. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan sekalian umatnya yang bertaqwa.
            Ucapan terima kasih pula kami tujukan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini, baik bantuan materil maupun nonmateril.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itukritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Kuala Tungkal           April 2020
                                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

B.     Rumusan Masalah

1.       Apa Kebutuhan dan Sumber Dana?
2.       Bagaimana Kriteria Penilaian Investasi?
3.       Apa Kelemahan dan Keunggulan Penilain Investasi?




BAB II

PEMBAHASAN

A.    Kebutuhan & Sumber Dana

Dana pembelanjaan dapat diperoleh dari 2 sumber, diantaranya:
         Modal asing : sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank, Perusahaan Leasing, dan Lain Sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang:
         Internal perusahaan (modal sendiri) . Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud Modal Saham dan Laba Ditahan.[1]
Secara umum, pengalokasian dana tersebut dapat dilakukan kedalam dua bentuk :
1.      Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap (fixed assets)
a.       aktiva tetap berwujud (tangible assets),
b.      aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets)
2.      Alokasi Dana Untuk Modal kerja.
a.       gross working capital
b.      net working capital
Berikut ini kembali ringkasan komponen-komponen utama biaya investasi.
1.      Biaya pertama, meliputi modal tetap untuk membangun proyek dan modal kerja. Modal tetap untuk membangun proyek :
a.       Pengeluaran untuk studi kelayakan, perencanaan dan pengembangan.
b.      Pengeluaran untuk membiayai desain engineering dan pembelian.
c.       Pembiayaan untuk membangun instalasi atau fasilitas produksi.
2.      Biaya operasi atau produksi
Biaya operasi, produksi atau manufaktur, dan pemeliharaan adalah pengeluaran yang diperlukan agar kegiatan operasi dan produksi berjalan lancer, sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan perencanaan.       

B.     Sumber Dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
1.      Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar  perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a.       Pinjaman dari dunia perbankan
b.      Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c.       Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2.       Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a.       Setoran dari pemegang saham.
b.      Dari cadangan laba.
c.       Atau dari laba yang belum dibagi.

C.    Kebutuhan Investasi

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
1.      Biaya pra investasi
2.      Biaya akhir tetap
3.      Biaya operasi
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut:
1.      Biaya pra investasi terdiri dari:
a.          Biaya pembuatan study
b.         Biaya pengurusan izin-izin
2.      Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
a.       Aktiva tetap berwujud antara lain:
o   Tanah
o   Mesin-mesin
o   Bangunan
o   Peralatan
o   Inventaris kantor
o   Aktiva berwujud lainnya
b.      Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
·         Good will
·         Hak cipta
·         Lisensi
·         Merk pedagang
3.      Biaya operasional yang terdiri dari:
a.    Upah dan gaji karyawan
b.    Biaya listrik
c.    Biaya telpon dan air
d.   Biaya pemeliharaan
e.    Pajak
f.     Premi asuransi
g.    Biaya pemasaran
h.    Biaya-biaya lainnya.[2]

D.    Kriteria Penilaian Investasi

1.      Metode Accounting Rate of Return(ARR) dan Formulasinya

Metode ini menggunakan angka keuntungan menurut akuntansi, dan dibandingkan dengan nilai rata-rata investasi.Metode ini mengatakan bahwa semakin tinggi ARR, semakin menarik usulan investasi tersebut.Penerimaan atau penolakan rencana investasi adalah dengan membandingkan besarnya tarif ARR dengan standar (benchmark) yang sudah ditentukan, misalnya dengan time-adjusted rate of return.

2.      Metode Payback Period(PP) dan Formulasinya

Metode ini menghitung berapa cepat investasi yang dilakukan bisa kembali. Karena itu hasil penghitungannya dinyatakan dalam satuan waktu (tahun atau bulan). Semakin pendek PP, semakin menarik investasi tersebut. Namun jika ditanya berapa PP minimal, secara konsepsional belum bisa dirumuskan. Ada juga definisi periode pengembalian (payback period) adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan-penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Dengan demikian, periode pengembalian kembali ini mengukur kecepatan kembalinya dana investasi, bukan mengukur profitabilitas. Metode Payback Period dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Suatu usulan proyek investasi akan diterima jika periode pengembalian yang dihasilkan lebih cepat dari yang disyaratkan. Sebaliknya, jika periode pengembalian yang dihasilkan lebih lama dari yang disyaratkan, maka usulan proyek investasi tersebut ditolak. Jika usulan proyek investasi tersebut lebih dari satu, maka yang dipilih adalah usulan proyek investasi yang menghasilkan periode pengembalian paling cepat.

3.      Metode Net Present Value (NPV) dan Formulasinya

Metode ini menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang pada waktu mendatang, karena adanya faktor bunga. Metode NPV merupakan metode yang dipakai untuk menilai usulan proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money) sehingga arus ks yang dipakai adalah arus kas yang telah didiskontokan atas dasar biaya modal (cost of capital) perusahaan atau tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return-RRR). Suatu investasi dikatakan menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut bisa membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi. Pengertian ini konsisten dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
Selisih antara PV penerimaan dengan PV pengeluaran disebut sebagai Net Present Value (NPV). NPV yang positif menunjukkan bahwa PV penerimaan  ˃ PV pengeluaran. Karena itu NPV yang positif berarti investasi yang diharapkan akan meningkatkan kekayaan pemodal. Karenanya investasi tersebut dinilai menguntungkan. Dengan demikian, maka decision rule kita adalah, “terima suatu usulan investasi yang diharapkan memberikan NPV yang positif, dan tolak kalau memberikan NPV yang negatif”.
Dengan demikian penghitungan NPV memerlukan dua kegiatan penting, yaitu (1) menaksir arus kas, dan (2) menentukan tingkat bunga yang dipandang relevan.
Secara teoritis penggunaan NPV akan memberikan hasil yang terbaik dalam penilaian profitaabilitas investasi. Di samping itu, NPV menunjukkan tambahan kemakmuran riil yang diperoleh pemodal dengan mengambil suatu proyek. Apabila kita kaitkan dengan tujuan normatif manajemen keuangan, maka NPV konsisten dengan tujuan normatif tersebut. Rumus yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah:
Setelah memperoleh hasil yang dengan:
NPV positif, maka investasi diterima, dan jika
NPV negative, sebaiknya investasi ditolak

4.      Metode Profitability Index (PI) dan Formulasinya

Metode ini merupakan perbandingan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.Decision rule PI adakah “terima investasi yang diharapkan memberikan PI ≥ 1,0”.Metode ini akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPV. Suatu investasi akan diterima jika indeks profitabilitasnya lebih besar dari satu, dan sebaliknya akan ditolak jika indeks profitabilitasnya lebih kecil dari satu. Apabila ada usulan proyek investasi lebih dari satu bersifat mutually exclusive, maka yang diterima adalah proyek investasi yang mempunyai PI terbesar.

5.      Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Formulasinya

Tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR) merupakan tingkat bunga yang menyamakan PV kas masuk dengan PV kas keluar.Cara mencari IRR dapat menggunakan rumus berikut :
Decision rule metode ini adalah “terima investasi yang diharapkan memberikan IRR ≥ tingkat bunga yang dipandang layak”. Atau juga dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan investasi awalnya. Metode ini juga memperhitungkan nilai dan waktu dari uang, sehingga arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modal/tingkat bunga/RRR.

E.     Perbandingan Metode-Metode Penilaian Investasi

1.      Metode Payback Period
Kriteria keputusan:[3]
  1. Bila periode pengembalian proyek investasi memiliki jangka waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan periode pengembalian yang telah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, maka proyek diterima.
  2. Bila periode pengembalian proyek investasi memiliki jangka waktu yang lebih panjang jika dibandingkan dengan periode pengembalian yang telah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, maka proyek ditolak.
Penggunaan metode payback period di dalam proses pengambilan keputusan investasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Keunggulan:
  1. Proses perhitungannya relatif mudah dan sederhana.
  2. Layak digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi yang besar risikonya, karena metode ini mengutamakan pengembalian modal investasi yang ditanamkan dalam jangka waktu yang paling singkat (makin singkat payback period, maka semakin rendah risiko kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan).
  3. Penggunaan metode ini masih lebih baik dalam hal penilaian kecepatan kembalinya dana investasi dibandingkan dengan penggunaan pertimbangan intuitif semata.
  4. Metode ini menekankan pada kecepatan penerimaan laba tunai dari suatu usulan proyek investasi yang diharapkan dapat segera menutup modal yang akan ditanamkan dalam proyek tersebut.
Kelemahan:
  1. Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
  2. Mengabaikan laba tunai yang akan diperoleh setelah jangka waktu payback period terlewati.
  3. Mengabaikan nilai sisa dari investasi (apabila ada nilai sisa investasi)
2.      Metode Internal Rate of Return (IRR)
Kriteria keputusan:
  1. Bila Internal Rate of Return lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian investasi (Required Rate of Return / RRR), maka proyek investasi diterima.
  2. Bila Internal Rate of Return lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian investasi (Required Rate of Return / RRR), maka proyek investasi ditolak.
Penggunaan metode Internal Rate of Return di dalam proses pengambilan keputusan investasi mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Keunggulan:
  1. Mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
  2. Mempertimbangkan seluruh laba tunai selama umur proyek investasi.
  3. Persentase tingkat bunga yang dihitung pada metode IRR dapat digunakan sebagai pertimbangan atau pedoman di dalam merangking proyek investasi.
Kelemahan:
  1. Proses perhitungannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan metode evaluasi proyek investasi lainnya.
  2. Proses perhitungannya memerlukan waktu yang relatif lama karena memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai
3.      Metode Net Present Value
Kriteria keputusan atas usulan investasi adalah sebagai berikut:
  1. Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan lebih besar daripada PV dari investasinya (NPV positif), maka usulan investasi dapat diterima.
  2. Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan sama dengan nol (NPV nol), maka usulan investasi dapat diterima atau ditolak.
  3. Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan lebih kecil daripada PV dari investasinya (NPV negatif), maka usulan investasi seharusnya ditolak.
Penggunaan metode NPV sebagai metode evaluasi proyek investasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain:
Keunggulan:
  1. Mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
  2. Mempertimbangkan seluruh laba tunai (proceeds) yang akan dihasilkan selama umur proyek investasi.
  3. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
Kelemahan:
  1. Proses perhitungan relatif lebih sulit dibandingkan metode Payback Period.
  2. Adanya kesulitan di dalam proses penentuan besarnya tingkat bunga yang dianggap layak yang akan digunakan sebagai dasar diskonto.
  3. Apabila terdapat beberapa pilihan proyek investasi yang besarnya berbeda-beda, maka perbedaan proceeds dari proyek-proyek investasi  tersebut yang dihitung dengan metode NPV tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
  4. Metode ini dapat memberikan hasil yang menyesatkan jika digunakan untuk menentukan salah satu pilihan proyek investasi yang terbaik dari beberapa alternatif proyek investasi yang mempunyai umur ekonomis yang berbeda.
4.      Metode Accounting Rate of Return
Kriteria keputusan:
  1. Bila persentase Accounting Rate of Return dari suatu usulan proyek investasi lebih besar dibandingkan dengan ARR minimum yang ditetapkan pihak manajemen, maka usulan proyek investasi tersebut dapat diterima atau layak untuk direalisasikan.
  2. Bila persentase Accounting Rate of Return dari suatu usulan proyek investasi lebih kecil dibandingkan dengan ARR minimum yang ditetapkan pihak manajemen, maka usulan proyek investasi tersebut ditolak.
Penggunaan metode ARR di dalam proses pengambilan keputusan investasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain:
Keunggulan:
  1. Proses perhitungannya relatif mudah karena hanya menggunakan data akuntansi atau keuangan yang diproyeksikan.
  2. Mempertimbangkan seluruh laba yang akan dihasilkan selama umur ekonomis proyek investasi.
Kelemahan:
  1. Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang.
  2. Relatif sulit di dalam menentukan besarnya persentase rate of return yang dianggap layak yang akan dijadikan sebagai batas minimum penerimaan suatu proyek investasi.
5.      Profitability Index (PI)
Kriteria keputusan:
  1. perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang
  2. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak
  3. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Penggunaan metode PI di dalam proses pengambilan keputusan investasi memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain:
Kelebihan :
  1. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
  2. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
  3. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
kelemahan :
  • Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek- proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala yang berbeda.[4]



BAB III

Penutup

A.    Kesimpulan

Dari berbagai jenis investasi yang telah dijelaskan diatas masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya
Dari berbagai kriteria investasi yang ada masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya sehingga sebaiknya pilihlah jenis dan kriteria investasi dengan benar
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:
1.      Playback period (PP)
2.      Average rate of return (ARR)
4.      Net present value (NPV)
5.      Internal rate of return (IRR)
6.      Profitability index (IP)
7.      Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profabilitas.

B.     Saran

Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri lebih dalam melalui referensi-referensi lain yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.



DAFTAR PUSTAKA


Tanjung, Baharuddin Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan: Kencana Prenada Media Group, 2005.

Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

https://blog.ub.ac.id/itsnaa/2015/03/13/kriteria-penilaian-investasi akses 30 April 2020

https://prezi.com/qleayal-qyk6/kebutuhan-sumber-dana/ Akses 30 April 2020






[1] Tanjung, Baharuddin Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan: Kencana Prenada Media Group, 2005.hlm 98
[2] Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Hlm 56
[3] https://blog.ub.ac.id/itsnaa/2015/03/13/kriteria-penilaian-investasi akses 30 April 2020
[4] https://prezi.com/qleayal-qyk6/kebutuhan-sumber-dana/ Akses 30 April 2020

No comments:

Post a Comment