MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Dosen
Pengampu : Dr. Heru
Setiawan, M.Pd
Tentang : Perkembangan Masa Dewasa dan Lanjut
Usia
Disusun
oleh :
Kelompok I2
M. Ikhsan
Fitriyatul Mahmud
Hairun Nisa
SEMESTER : II/PAI/C
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr. wb
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari internet dan perpustakaan.
Kami telah berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagaimacam bahan
tentang “Perkembangan
Masa Dewasa dan Lanjut Usia”
Kami
sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para
pembaca.
Demikianlah
makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf
yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalam
Kuala
Tungkal, April 2020
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia
dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk
potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang
dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk
yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara
normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain
adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang
diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan
sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai
potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki
akan berdampak negative pada perkembangan manusia secara umum.
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari
bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan
sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari
lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu
penanganan segera dan terintegrasi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Ciri-ciri Perkembangan Dewasa?
2. Apa Perkembangan Fisik Dewasa damn Tua?
3.
Bagaiaman
Perkembangan Kognitif dan Psikosial ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Masa Dewasa
Sejalan
dengan tingkat perkembangan usianya, maka sikap keberagamaan pada orang dewasa antara
lain memiliki ciri sebagai berikut: [1]
1. Menerima
kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar
ikut-ikutan.
2. Cenderung
bersifat realitas, sehinggga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam
sikap dan tingkah laku.
3. Bersikap
positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha untuk mempelajari
dan memperdalam pemahaman keagamaan.
4. Tingkat
ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga
sikap keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup.
5. Bersikap
lebih terbuaka dan wawasan yang lebih luas.
6. Bersikap
lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain
didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati
nurani.
7. Sikap
keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing,
sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta
melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.
8. Terlihat
adanya hubungan antar sikap keberagamaan dengan kehidupan social, sehingga
perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah berkembang.
B. Perkembangan Masa Dewasa dan Tua
1. Perkembangan Fisik
a. Kesehatan
Badan
Bagi kebanyakan orang, awal masa
dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari
sekitar usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar,
gerak-gerak
reflek mereka sangat cepat. Lebih dari itu kemampuan
reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi. Meskipun pada awal
masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode
ini penurunan keadaan fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun,
perubahan-perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian
besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif. Secara berangsung-angsur,
kekuatan fisik mengalami kemunduran, sehingga lebih mudah terserang penyakit.
Akan tetapi, bagaimanapun juga seseorang masih tetap cukup mampu untuk
melakukan aktivitas normal. Bahkan bagi orang-orang yang selalu menjaga
kesehatan dan melakukan olah raga secara rutin masih terlihat bugar.
Pada masa tua, sejumlah perubahan
fisik semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan. Diantara
perubahan-perubahan fisik yang paling kentara pada masa tua ini terlihat pada
perubahan seperti rambut menjadi jarang dan beruban, kulit mongering dan
mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, tulang belakang menjadi bungkuk.
Kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang-tulang menjadi rapuh, mudah
patah dan lambat untuk diperbaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah,
sehingga orang tua rentan terhadap berbagai penyakit, seperti kanker dan radang
paru-paru.
b.
Perkembangan Sensori
Pada
awal masa dewasa, penuruna fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin belum
begitu terlihat. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam
penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisk yang paling
menonjol.pada usia antara 40 dan 59 tahun, daya akomodasi mata mengalami
penurunan paling tajam. Karena itu, banyak orang pada usia setengah baya
mengalami kesulitan dalam melihat objek-objek yang dekat. Sementara itu,
pendengaran juga menalami penurunan pada usia sekitar 40 tahun. Penurunan dalam
hal pndengaran ini lebih terlihat pada sensitifitas terhadap nada tinggi.
Selanjutnya pada masa dewasa akhir,
perubahan-perubahan sensori fisik melibatkan indra penglihatan, indra
pendengaran, indra perasa, indra pencium, dan indra peraba. Perubahan dalam
indra penglihatan pada masa dewasa akhir. Misalnya tampak pada berkurangnya
ketajaman penglihatan dan melambatnya
adaptasi terhadap perubahan cahaya. Sementara itu, juga terlihat dalam kepekaan
terhadap rasa dan bau. Dalam hal ini,
kepekaan terhadap rasa pahit dan masam bertahan lebih lama dibandingkan
kepekaan terhadap rasa manis dan juga asin.
c.
Perkembangan Otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak
juga berangsur-angsur berkurang. Tetapi, perkembangbiakan koneksi neural,
khususnya bagi orang-orang yang tetap aktif membantu mengganti sel-sel yang
hilang. Hal ini membantu menjelaskan pendapat umum bahwa orang dewasa yang tetap
aktif, baik secara fisik, seksual, maupun secara mental, menyimpan lebih banyak
kapasitas mereka untuk melakukan aktifitas-aktifitas demikian pada tahun-tahun
selanjutnya.
Pada
usia tua, sejumlah neuron, unit-unit sel dasar dari sistem syaraf menghilang.
Menurut hasil sejumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai
50% selama tahun-tahun masa dewasa. Menurut Santrock, diperkirakan bahwa 5
hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh sampai kita mencapai usia 70 tahun.
Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.[2]
2. Perkembangan Kognitif
a. Perkembangan
Pemikiran Postformal
Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif Piaget,
pemikiran remaja berada pada tahap operasional formal (kemampuan berfikir
secara abstrak dan hipotesis). Tipe pemikiran ini dimulai sekitar usia 11
tahun, tetapi tidak berkembang secara penuh sampai berakhirnya masa remaja.
Karena itu, Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa memiliki
cara berpikir yang sama. Akan tetapi, para pengkritik Piaget menunjukkan bahwa
kesimpulan Piaget tersebut tidak dapat diterapkan pada kebudayaan-kebudayaan
lain. Bahkan sejumlah ahli perkembangan percaya bahwa baru pada masa dewasalah
individu menata pemikiran operasional formal mereka.
b. Perkembangan
Memori
Salah satu karakteristik yang paling
sering dihubungkan dengan orang dewasa dan usia tua adalah penurunan dalam daya
ingat. Ketika orang tua memperlihatkan kemunduran memori, kemunduran tersebut
pun cenderung sebatas pada keterbatasan tipe-tipe memori tertentu. Misalnya
kemunduran cenderung terjadi pada keterbatasan memori episodik ( memori yang
berhubungan dengan pengalaman tertentu di sekitar kehidupan kita).
Kemerosotan dalam memori episodik,
sering menimbulksn perubahan-perubahan dalam kehidupan orang tua. Misalnya,
seseorang yang memasuki masa pensiun, yang mungkin tidak lagi menghadapi
bermacam-macam tantangan penyesuaian intelektual sehubungan dengan pekerjaan
dan mungkin lebih sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi
untuk mengingat berbagai hal, jelas akan mngalami kemunduran dalam memorinya.
c. Perkembangan
Intelegensi
Mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa
menjadi tua berarti mengalami kemunduran intelektual. Mitos ini diperkuat oleh
sejumlah peneliti awal yang berpendapat bahwa seiring dengan proses penuaan
selama masa dewasa terjadi kemunduran dalam intelegensi umum.
3. Perkembangan Psikososial
a. Perkembangan
Keintiman
Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini
merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa.
Pada masa dewasa awal ini, orang-orang telah siap dan ingin menyatukan
identitasnya dengan orang lain. Mereka mendambakan hubungan-hubungan yang
intim-akrab, dilandasi rasa persaudaraan, serta siap mengembangkan daya-daya
yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen-komitmen ini sekalipun mereka mungkin
harus berkorban untuk itu.
b. Perkembangan
Generativitas
Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian
terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide, dan
sebagainya), serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi
mendatang. Apabila generativitas lemah, atau tidak diungkapkan, maka
kepribadian akan mundur, mengalami kemiskinan dan staknasi.
c. Perkembangan
Integritas
Integritas paling tepat dilukiskan
sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda,
orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan
penyesuaian diri dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya.
[3]Orang
yang mencapai integritas adalah mereka yang dengan salah satu cara telah
mengasuh generasi muda, yang tetap tegar menghadapi keberhasilan maupun
kegagalan yang dialami sebagai orang tua, begitu juga mereka yang telah
menghasilkan sesuatu dan memperjuangkan idenya.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter
masa dewasa dini yaitu masa pengaturan, masa usia produktif, masa bermasalah,
masa ketegangan emosional, masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa
ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyesuaian diri dengan hidup baru,
dan masa kreatif.
Sedangkan
karakter masa dewasa madya yaitu usia madya merupakan periode yang sangat
ditakuti, masa transisi, masa stres, usia yang berbahaya, usia canggung, masa
berprestasi, masa evaluasi, evaluasi dengan standar ganda, masa sepi, dan masa
jenuh.
Perkembangan
masa dewasa dan tua meliputi perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan
perkembangan psikososial.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, kami
menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, maka kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Makalah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya lebih-lebih dapat dijadikan sebagai acuan untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2012,
Desmita, Psikologi Perkembangan, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2015237
F.J Monks dan A.M.P Knoers, Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam berbagai bagiannya, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 2004
http://guntursatriajati.blogspot.com/2015/01/makalah-psikologi-perkembangan-dewasa.html di akses pada 25 April 2020
No comments:
Post a Comment