Iklan Sponsor

Wednesday 6 May 2020

Analisis Korelasi


MAKALAH
                                  “Statistik Pendidikan”
Dosen Pengampu : Ir.Khairur Rahman
Tentang :
“Analisis Korelasi’’

Description: Image result for logo stai an nadwah


Disusun oleh :
Ramayana
Zulva Huryatus






SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020/2021

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr. wb
            Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari internet dan perpustakaan. Kami telah berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagaimacam bahan tentang ‘’Analisis Korelasi’’
            Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca.
            Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalam

Kuala Tungkal,  April 2020


Penyusun

DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

            Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Di dalam teknik analisis korelasi, hubungan antara dua variabel hanya mengenal hubungan searah (linier) saja, misalnya: tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula. Sehingga dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam analisis korelasi dikenal penyebab dan akibatnya.

     Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent) yang biasanya ditandai dengan huruf X. Sedangkan data akibat atau yang dipengaruh disebut variabel terikat (dependent) yang biasanya dilambangkan dengan huruf Y. Cara menentukan variabel bebas dan variabel terikat tergantung pada landasan teori yang digunakan. 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang Pengertian dengan analisa korelasi
2.      Bagaimana tekhnik dan aplikasi penghitungan korelasi ?

3.      

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Analisis Korelasi

Analisis   Korelasi   merupakan   studi   yang   membahas tentang  derajat  keeratan  hubungan  antar  peubah,  yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi.  Hubungan antara peubah X dan Y dapat bersifat :
a.       Positif, artinya jika X naik (turun) maka Y naik (turun)
b.      Negatif, jika X naik (turun) maka Y turun (naik)
c.       Bebas, artinya naik turunnya Y tidak dipengaruhi oleh X
Sedangkan menurut Jonathan Sarwono dalam bukunya ia berpendapat bahwa Korelasi adalah teknik analisis yang  termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi   merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.[1]

B.     Kegunaan Korelasi

            Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal

C.     Karakteristik Korelasi

Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:
1.      Kisaran Korelasi: Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif  dan dapat pula negatif.
2.      Korelasi Sama Dengan Nol: Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel.

3.      Korelasi Sama Dengan Satu: Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik.
Korelasi sama dengan minus satu: artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun dan berlaku sebaliknya.

D.    Macam-Macam Koefisien Korelasi

                        koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Jika  koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif.  Sebaliknya. jika  koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis mengenai signifikansi antar variabel yang dikorelasikan, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempunyai hubungan sangat kuat dengan variabel Y. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.[2]
Macam-macam koefisien korelasi diantaranya adalah:
1.      Koefisien Korelasi Pearson
-          Koefisien Korelasi Moment Product
-          Korelasi Data Berskala Interval dan Rasio
2.      Koefisien Korelasi Spearman
-          Korelasi Data Berskala Ordinal (Rank)
3.      Koefisien Kontingensi
-          Korelasi Data yang Disusun dalam Baris – Kolom
4.      Koefisien Korelasi Phi
-          Korelasi Data Berskala Nominal

E.     Teknik dan Aplikasi Penghitungan Korelasi

1.      Langkah 1 : Perumusan Hipotesis
Jika diduga bahwa suatu variabel mempunyai hubungan yang positif dengan variabel lain, maka rumusan hipotesisnya adalah
·         Ho : r = 0 (tidak ada hubungan antara suatu variabel yang positif dengan variabel lain)
·         Ha : r > 0 (terdapat hubungan yang positif dan signifikan anatara suatu variabel dengan variabel lainnya)
2.      Langkah 2 : Menentukan taraf nyata (level of signifance)
Yaitu menentukan nilai α, misalnya 5% atau α = 0,05
3.      Langkah 3 : Menentukan Uji Hipotesis
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik :
Ha : r ≠ 0
Ho : r = 0
4.      Langkah 4 : Menghitung
Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi PPM:
dengan rumus ;
Keterangan :
n = jumlah data
x = data yang mempengaruhi
y = data yang dipengaruhi
X = x – x
Y = y – y
5.      Langkah 5 : Mencari besarnya sumbangan (konstribusi) variabel X terhadap Y
Dengan rumus :
KP = r2 x 100%
6.      Langkah 6 : Cari r table
Dengan rumus : dk = n-2
7.      Langkah 7 : Tentukan kriteria pengujian
Jika –rtabel≤rhitung≤+rtabel, maka Ho diterima
8.      Langkah 8 : Membandingkan thitung dengan ttabel
Menguji  signifikansi dengan rumus thitung :
      Kaidah pengujian :
Jika       thitung   ≥  ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
             thitung  ≤   ttabel, terima Ho artinya    tidak signifikan. 
9.      Langkah 9 : Membuat kesimpulan
Contoh “Hubungan Antara Umur dengan Tekanan Darah Pasien di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Banjarbaru”
Berikut adalah data usia, berat, dan tekanan darah.
Individual
Age
Systolic Pressure
A
34
108
B
43
129
C
49
126
D
58
149
E
64
168
F
73
161
G
78
174
Langkah-langkah :
  1. Perumusan Hipotesis
Ha : ada hubungan yang signifikan antara umur dengan tekanan darah
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan tekanan darah
  1. Menentukan taraf nyata
Untuk kasus ini, kita ingin melihat apakah terdapat hubungan linier antara usia dengan tekanan darah sistolik. Taraf nyata yang digunakan adalah 5%.
Di dapat α=0,05
  1. Menentukan uji hipotesis dalam statistic
Ha : r ≠ 0
Ho : r = 0
  1. Menghitung
No
Age (X)
Systolic Pressure (Y)
X2
Y2
XY
1
34
108
1156
11664
3672
2
43
129
1849
16641
5547
3
49
126
2401
15876
6174
4
58
149
3364
22201
8642
5
64
168
4096
28224
10752
6
73
161
5329
25921
11753
7
78
174
6084
30276
13572
Jumlah
399
1015
24279
150803
60112
Rata-rata
57
145



  1. Menentukan besarnya sumbangan variable X terhadap Y dengan rumus :
KP = r2 x 100% = 0,962 x 100% = 92,16%
  1. Menentukan rtabel
dk = n-2
     = 7-2 = 5
Didapat rtabel = 0,754
  1. Menentukan kriteria pengujian
Didapat rhitung > rtabel = 0,9656 > 0,754 maka Ha diterima
  1. Membandingkan thitung dan ttabel
Didapat thitung > ttabel = 5,46 >2,57
  1. Membuat Kesimpulan
-          rxy sebesar 0,956 kategori kuat
-       KP = r2 x 100% = 0,962 x 100% = 92,16%
-          Ternyata thitung  lebih dari ttabel atau 5,46 >2,57, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara umur dengan tekanan darah.



BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Korelasi ialah salah satu teknik analisis statistic yang dipakai untuk menghubungkan dua variable atau lebih. Hubungan antar variable bukanlah dalam arti sebab akibat. Dalm korelasi dikenal variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Variabel X dan Y ini terdiri atas berbagai data, sehingga macam korelasi yang dipakai ditentukan oleh jenis-jenis data yang akan kita hubungkan. Sehingga akhirnya dikenal sekurang-kurangnya ada 10 macam teknik korelasi. Dalam korelasi PPm dikenal besarnya amgka arau koefisien yang disebut r.
Langkah-langkah menghitung besarnya r :
a)      Mempunyai arah positif, nol dan negative
b)      Dikonsultasikan dengan tabel interprestasi untuk menentukan golongan , apakah termasuk sangat tinggi, tinggi dan seterusnya.
c)      Menentukan apakah data yang diperoleh signifikan  atau tidak
d)     Menentukan besarnya sumbangan variabek X terhadap Y dan indeks determinasi atau derajat keterikatan.

B.     Saran

Makalah ini kami susun agar memberikan manfaat yang besar bagi para  pembaca. Kami berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian sehingga dapat memberikan lebih kejelasan bagi para pembaca tentang sub bab yang telah kami bahas. Kemudian menurut hemat kami, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami berharap kesedian bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, penulis harapkan semoga menjadi hasil yang terbaik dan lebih sempurna di kemudian hari



DAFTAR PUSTAKA


Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika.Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sudjana. 1989. Metoda Statistika Edisi 5. Bandung: Tarsito
http://nanangmura.blogspot.com/2016/05/makalah-analisis-korelasi.html


[1] Usman Husaini. Pengantar Statistika, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), H. 197.

[2] Sudjana, Metoda Statistika Edisi 5,( Bandung: Tarsito, 1989), H. 89

No comments:

Post a Comment