Iklan Sponsor

Wednesday 13 May 2020

Pengertian, Ruang Lingkup Metode dan Manfaat Psikologi Belajar



MATA KULIAH
“PSIKOLOGI BELAJAR”

Tentang :

Pengertian, Ruang Lingkup Metode dan Manfaat Psikologi Belajar

Dosen Pengampu : Muhammad S.Pd.I, M.Pd






Description: Image result for logo stai an nadwah
 









Disusun oleh :
Kelompok : I
Indri Sintia
Zahratunnisa



SEMESTER IV
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’Pengertian, Ruang Lingkup Metode dan Manfaat Psikologi Belajar’’ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sejarah Pendidikan Islam Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bidang Studi Mata Kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
                                                                                   
Kuala Tungkal   Maret 2020


DAFTAR ISI




 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu berintraksi dengan mahluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitar nya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari, sebagai contoh: orang tua kita dalam mendidik kita kadang terpengaruh oleh orang tuanya ketika mendidiknya, atau seorang guru yang menganut faham gurunya dalam mendidik muridnya.
Dari pengaruh itulah, kadang tanpa disadari kita telah mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “Tidak ada orang pada kini yang mengaku tidak mengenal psikologi”. Maka dari itu penulis mencoba untuk menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan psikologi. Dengan mengangkat judul “objek,ruang lingkup dan manfaat psikologi”

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini dengan:
1.Apa psikologi itu?
2.Apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu?
3. Apa manfaat psikologi itu ?

C.    Tujuan Penulisan

Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan makalah ini, penulis menulisnya dengan tujuan:
  1. Untuk menjelaskan apa psikologi itu
  2. Untuk menjelaskan apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu
  3. Untuk menjelaskan ada saja manfaat psikologi 



BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Psikologi Belajar

Adalah sebuah fase yang terdiri dari dua kata: yaitu Psikologi dan Belajar. Menurut Djamarah, psikologi berasal dari kata bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa. Wahab mengatakan bahwa psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan perilaku manusia yang berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat. Djamarah juga mengatakan bahwa psikologi secara umum yaitu mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan (emotion), dan kehendak (conasi).[1]
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto jika psikologi diartikan ilmu jiwa maka bertitik tolak dari pandangan dualisme yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian yaitu jasmani dan rohani jadi pengertian psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Manusia sebagai satu kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah imu yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia dan perilaku manusia.
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia, adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Pengertian belajar menurut beberapa ahli:[2]
1.      Menurut James O. Whittaker, belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2.      Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

Menurut Sadman, belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak ia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingakah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Sedangkan di dalam  modul yang ditulis oleh Noor Suparyanti belajar adalah suatu aktifitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Biggs dalam Pendahuluan Teaching for Learning: View from Cognitive Psychology, mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.[3]
Jadi psikologi belajar adalah disiplin cabang ilmu psikologi yang mempelajari atau membahas tentang keadaan psikis dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan belajar, yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar yang berupaya mengungkapkan hakekat umum belajar dan syarat-syarat yang diperlukan agar peristiwa belajar itu terjadi.
B.     Objek Psikologi Belajar
Adapun yang menjadi objek atau sasaran psikologi belajar ini adalah tertuju pada dua bagian yang berbeda sebagaimana psikologi lainnya yang mempunyai dua objek yang tidak sama, yaitu objek material dan objek formal.
Objek material psikologi belajar adalah sasaran yang dipandang sebagai keseluruhan kajian psikologi belajar dalam hal ini adalah manusia yang sedang belajar. Sedangkan objek formalnya adalah bagian-bagian yang menjadi karakteristik psikologi belajar yaitu si pelajar, materi pelajaran, dan proses pembelajaran.[4]
C.    Metode-Metode yang Digunakan Psikologi Belajar
Secara garis besar metode penelitian psikologi belajar yang biasa digunakan terbagi dua, yaitu:[5]
1.      Metode Longitudinal
Yaitu metode penelitian yang digunakan dengan cara mengumpukan data tentang subjek yang sama secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang panjang. Metode ini dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun. Metode penelitian ini biasa digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia. Misalnya perkembangan kemampuan belajar manusia dapat dipelajari dengan mengunakan metode ini.
2.      Metode Cross-sectional
Yaitu metode penelitian yang digunakan  dengan cara mengumpulkan data pada satu titik waktu dari sampel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang dibandingkan variabelnya. Dalam waktu yang realatif singkat dapat mengumpukan data yang banyak. Misalnya, meneliti perbedaan gaya belajar mahasiswa jurusan ilmu-ilmu sosial dengan mahasiswa jurusan-jurusan ilmu eksas, dapat dilakukan dengan waktu relatif singkat dengan cara mengumpulkan data tentang gaya belajar mereka dalam waktu yang bersamaan, kemudian hasilnya dibandingkan dan ditarik kesimpulan.
Dengan demikian, dari kedua metode yang digunakan dalam psikologi belajar dapat diketahui bahwa metode longitudinal membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Berbeda halnya dengan metode cross-sectional, metode ini merupakan kebalikan dari metode longitudinal, karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
Secara rinci dilihat dari pendekatan penelitian  yang digunakan, metode penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi belajar adalah:[6]
1.      Penelitian Historis
Penelitian historis adalah penelitian yang bertujuan mempelajari, memahami, dan menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu. Tujuan utama penelitian historis ialah untuk merumuskan tentang sebab-sebab, efek-efek, atau kecenderungan-kecenderungan peristiwa masa lalu yang membantu untuk menjelaskan kejadian-kejadian saat ini atau mengantisipasi peristiwa-peristiwa dimasa yang akan datang
Dalam penelitian historis tidak mengumpulkan  data dengan melakukan tes ataupun mengamati perilaku, akan tetapi peneliti menggunakan data yang sudah tersedia. Misalnya jika ingin meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik anak-anak panti asuhan, peneliti cukup melakukan penggalian data dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai prestasi anak-anak dalam institusi tersebut.
2.      Penelitin Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menguji dan melaporkan segala sesuatu secara apa adanya dalam upaya memahami dan menjelaskannya. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi beberapa isu atau masalah.
3.      Penelitian Korelasional
Penelitian koralesional adalah suatu pendekatan penelitian dimana peneliti berupaya untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel-variabel tersebut adalah rentang karakteristik manusia, seperti tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, intelegensi, dan sebagainya.
4.      Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu pendekatan penelitian dimana peneliti bertujuan mencari hubungan langsung diantara variabel-variabel yang dibandingkan satu sama lain. Dalam penelitian ini, peneliti harua beruapaya membandingkan kelompok-kelompok yang bebeda.
5.      Penelitian Eksperimental
Istilah eksperimen (percobaan) dalam psikologi berarti pengamatan atau secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk “menguji” hipotesis pembuat eksperimen tentang reaksi-rekasi individu atau kelompok dalam suatu situasi tertentu atau dibawah kondisi tertentu. Jadi, tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan. Misalnya mengenai pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, fantasi, dan lain sebagainya. Dengan melalui metode ini dapat diketahui perbedaan individual dalam kemampuan mental, bakat, dan watak seseorang.
D.    Tujuan Psikologi Belajar
Menurut Wahab, psikologi memiliki tujuan yang sama ataupun titik temu yaitu: pada perubahan tingkah laku, yang mana pendidikan merubah perilaku manusia dari satu taraf perkembangan kepada taraf perkembangan berikutnya dan hal ini seiring dengan kajian psikologi pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana upaya seseorang pendidik mempersiapkan diri guna memberikan perilaku pendidikan dan pembelajaran yang efesien dan efektif. Menurut Abu Ahmadi, psikologi bertujuan untuk memberi kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia, dan orang yang ingin sukses dalam segala-galanya harus mengetahui dasar-dasar dari ilmu jiwa.
Sedangkan menurut Dalyono, tujuan dari belajar antara lain: mengadakan perubahan dalam diri (kebiasaan buruk menjadi baik, sikap dari negatif menjadi positif), dapat memiliki keterampilan, serta menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.[7]
Tujuan mempelajari psikologi belajar yaitu agar dapat mengetahui tentang bagaimana proses belajar itu terjadi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilannya merupakan hal yang penting dimiliki oleh semua orang, terutama bagi para pendidik (guru) dan calon pendidik, diharapkan pengetahuan tersebut dapat membantu para pendidik dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar anak didik secara maksimal.[8]
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa tujuan dari mempelajari psikologi belajar adalah untuk merubah perilaku manusia melalui proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara yang tepat, mudah dan menyenangkan.
E.     Manfaat Psikologi Belajar
Manfaat mempelajari psikologi belajar yaitu disiplin ilmu yang memberikan wawasan kepada guru dan calon guru mengenai siapa anak didik dan bagaimana cara belajarnya. Hal-hal lain yang berhubungan dengan aktifitas belajar anak didik, juga dibicarakan didalamnya. Semua itu penting untuk diketahui oleh guru dan calon guru serta besar manfaatnya bagi kepentingan pembelajaran di sekolah tempat pemgabdian diri. Oleh karena itu, dalam konteks ini, Djamarah menyimpulkan ada beberapa manfaat yang dapat dipetik setelah mempelajari psikologi belajar, sebagai berikut:
1.      Dapat mengetahui hakekat siapa anak didik dan cara belajarnya serta bagaimana cara menghadapinya.
2.      Mengetahui teori-teori, prinsip-prinsip, dan cirri-ciri khas perilaku belajar individu anak.
3.      Dapat mengetahui bahwa setiap anak berbeda sebagai individu dalam belajar.
4.      Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
5.      Dapat mengetahui bahwa pembawaan merupakan potensi anak yang tersedia dan dapat diubah dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif didalam kelas.
6.      Dapat mengetagui beberapa masalah yang terkait  dengan teori-teori, prinsip-prinsip, fungsi, serta tehnik motivasi belajar.
7.      Dapat mengetahui tentang hubungan tingkat kematangan dengan kesiapan belajar anak.
8.      Dapat mengetahui tentang kapasitas belajar anak pada stadium umur tertentu.
9.      Dapat mengetahui masalah transfer belajar.
10.  Dapat mengetahui tentang masalah lupa dan faktor-faktor penyebabnya
Jadi, dapatlah diketahui bahwasannya manfaat mempelajari psikologi belajar adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, agar tercapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efesien.[9]
F.     Ruang Lingkup Psikologi Belajar
Sebagai sebuah disiplin ilmu yang merupakan cabang dari psikologi, yang kajiannya dikhususkan pada masalah belajar, maka psikologi belajar memiliki ruang lingkup disekitar masalah belajar saja. Secara garis besar ruang lingkup psikologi belajar dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan yaitu:
1.      Pokok bahasan mengenai belajar
a.  Teori-teori belajar
b.  Prinsip-prinsip belajar
c.  Hakikat belajar
d. Jenis-jenis belajar
e.  Aktifitas-aktifitas belajar
f.   Teknik belajat afektif
g.  Karakteristik perubahan hasil belajar
h.  Manifestasi perilaku belajar
i.    Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar
2.      Pokok bahasan mengenai proses belajar
a.       Tahapan perbuatan belajar
b.      Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama belajar
c.       Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu
d.      Pengaruh motivasi terhadap perilaku beelajar
e.       Signifikansi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan kapasitas individu dalam belajar
f.       Masalah proses lupa dan kemampuan individu proses pemerolehannya memalaui transfer belajar
3.      Pokok bahasan mengenai situasi belajar
a.       Suasana dan keadaan lingkungan fisik
b.      Suasana dan keadaan kingkungan non fisik
c.       Suasana dan keadaan kingkungan sosial
d.      Suasana dan keadaan kingkungan non sosial
Menurut Nyayu Khadijah, ruang lingkup psikologi belajar adalah sebagai berikut:
1.  Hakikat psikologi belajar
2.  Hakikat belajar
3.  Teori-teori belajar
4.  Intelegensi
5.  Memori
6.  Berfikir
7.  Motivasi Belajar
8.  Emosi
9.  Gaya belajar
10. Strategi belajar
11.   Membaca dan menulis
12.   Belajar matematika sains dan ilmu-ilmu sosial
13.   Transfer belajar
14.   Kesulitan belajar
15.   Perbedaaan individual
16.   Evaluasi hasil belajar
Secara garis besar bahasan psikologi pendidikan menurut  Mulyono yang dikutip oleh Rohmalina Wahab dalam bukunya Psikologi Pendidikan, dibagi menjadi tiga macam:
1.       Pokok bahasan mengenai “belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan cirri khas perilaku belajar siswa dan sebagainya.
2.       Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3.       Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan siswa.
Dari beberapa pendapat dan penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa ruang lingkup psikologi belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan belajar, masalah belajar, proses belajar mengajar dan situasi belajar dalam proses pembelajaran, dengan pembagiannya masing-masing.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Psikologi belajar adalah disiplin cabang ilmu psikologi yang mempelajari atau membahas tentang keadaan psikis dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan belajar, yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar yang berupaya mengungkapkan hakekat umum belajar dan syarat-syarat yang diperlukan agar peristiwa belajar itu terjadi.
Tujuan dari mempelajari psikologi belajar adalah untuk merubah perilaku manusia melalui proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara yang tepat, mudah dan menyenangkan. Sedangkan manfaat mempelajari psikologi belajar adalah untuk menanmbah wawasan dan pengetahuan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, agar tercapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

B.     Saran

Adanya pembahasan materi melalui makalah ini, kami menyarankan para pembaca sekalian untuk mencari sumber literatur lebih banyak lagi guna menambah referensi serta wawasan kita dalam mempelajari dan memahami materi ini. Kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sekalian agar penulisan pada makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya.



DAFTAR PUSTAKA


Wahab, Rohmalina. 2014. Psikologi Belajar. Palembang: Grafiko Telindo Press.
Marzuki. 2013. Makalah Pengertian Psikologi Belajar, Tujuan, Manfaatnya. Dalam http://marzukisukses.blogspot.com/. Diakses pada 25/03/ 2020 /12:54.
Syah. Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Muvie, Nuna. 2011. Orientasi Psikologi Belajar. Dalam http://nunamuvie.blog spot.com/2011/04/ orientasi-psikologi-belajar.html, diakses pada 25/03/2020/13:05.

Primasari, Ria Triana, Rohmalina Wahab, Elhefni. 2012. Kecerdasan Emosional dan Belajar. Palembang: Grafiko Telindo Press.




[1] Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Palembang: Grafiko Telindo Press, 2014), h.1-2
[2] Marzuki, 2013, Makalah Pengertian Psikologi Belajar, Tujuan, Manfaatnya, dalam http://marzukisukses.blogspot.com/, diakses pada 25/03/2020/12:54.
[3] Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 67.
[4]Nuna Muvie, 2011, Orientasi Psikologi Belajar, dalam http://nunamuvie.blogspot.com/2011/04/ orientasi-psikologi-belajar.html, diakses pada 25/03/2020/13:05.
[5] Rohmalina.Op. Cit., h. 9-13.
[6]
[7] Ibid., h. 5.
[8] Ria Triana Primasari, Rohmalina Wahab, Elhefni, Kecerdasan Emosional dan Belajar, (Palembang: Grafiko Telindo Press, 2012), h. 55.
[9] Ibid., h. 9-13.

No comments:

Post a Comment