MATA KULIAH
“PSIKOLOGI BELAJAR”
Tentang :
“Pengertian, Ruang Lingkup Metode dan Manfaat Psikologi
Belajar ”
Dosen Pengampu : Muhammad
S.Pd.I, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok : I
Indri Sintia
Zahratunnisa
SEMESTER IV
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’Pengertian,
Ruang Lingkup Metode dan Manfaat Psikologi Belajar’’ ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Sejarah Pendidikan Islam Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan kepada para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bidang Studi Mata Kuliah yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kuala Tungkal
Maret 2020
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu berintraksi dengan
mahluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitar nya. Dari sifat
sosialnya inilah yang membawa pengaruh terhadap berbagai aspek dari
kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari, sebagai contoh: orang tua kita
dalam mendidik kita kadang terpengaruh oleh orang tuanya ketika mendidiknya,
atau seorang guru yang menganut faham gurunya dalam mendidik muridnya.
Dari pengaruh itulah, kadang tanpa
disadari kita telah mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin
ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku. Maka
sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “Tidak ada orang pada
kini yang mengaku tidak mengenal psikologi”. Maka dari itu penulis
mencoba untuk menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang
berhubungan dengan psikologi. Dengan mengangkat judul “objek,ruang lingkup dan
manfaat psikologi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
merumuskan pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini dengan:
1.Apa psikologi itu?
2.Apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu?
3. Apa manfaat psikologi itu ?
C. Tujuan Penulisan
Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan
makalah ini, penulis menulisnya dengan tujuan:
- Untuk menjelaskan apa psikologi itu
- Untuk menjelaskan apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu
- Untuk menjelaskan ada saja manfaat psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Belajar
Adalah sebuah fase yang terdiri dari
dua kata: yaitu Psikologi dan Belajar. Menurut Djamarah, psikologi berasal dari
kata bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang
berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu
jiwa. Wahab mengatakan bahwa psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan perilaku manusia yang
berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya
dengan lebih tepat. Djamarah juga mengatakan bahwa psikologi secara umum yaitu
mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran (cognisi),
perasaan (emotion), dan kehendak (conasi).[1]
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto jika
psikologi diartikan ilmu jiwa maka bertitik tolak dari pandangan dualisme yang
menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian yaitu jasmani dan rohani
jadi pengertian psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Manusia
sebagai satu kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Dari beberapa
pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah imu yang
mempelajari gejala-gejala jiwa manusia dan perilaku manusia.
Pengertian belajar menurut kamus
bahasa Indonesia, adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Pengertian
belajar menurut beberapa ahli:[2]
1. Menurut James
O. Whittaker, belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman.
2. Winkel, belajar
adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
Menurut Sadman, belajar adalah suatu
proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup
sejak ia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingakah laku dalam
dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Sedangkan di dalam modul yang ditulis
oleh Noor Suparyanti belajar adalah suatu aktifitas psikis atau mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Biggs dalam Pendahuluan Teaching for
Learning: View from Cognitive Psychology, mendefinisikan belajar dalam tiga
macam rumusan, yaitu: secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar
berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar
dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas
materi-materi yang telah ia pelajari. Adapun pengertian belajar secara
kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.[3]
Jadi psikologi belajar adalah disiplin
cabang ilmu psikologi yang mempelajari atau membahas tentang keadaan psikis dan
perilaku manusia dalam hubungannya dengan belajar, yang berisi teori-teori
psikologi mengenai belajar yang berupaya mengungkapkan hakekat umum belajar dan
syarat-syarat yang diperlukan agar peristiwa belajar itu terjadi.
B.
Objek Psikologi Belajar
Adapun yang menjadi objek atau sasaran
psikologi belajar ini adalah tertuju pada dua bagian yang berbeda sebagaimana
psikologi lainnya yang mempunyai dua objek yang tidak sama, yaitu objek
material dan objek formal.
Objek material psikologi belajar adalah
sasaran yang dipandang sebagai keseluruhan kajian psikologi belajar dalam hal
ini adalah manusia yang sedang belajar. Sedangkan objek formalnya adalah
bagian-bagian yang menjadi karakteristik psikologi belajar yaitu si pelajar,
materi pelajaran, dan proses pembelajaran.[4]
C.
Metode-Metode yang Digunakan Psikologi
Belajar
Secara garis besar metode penelitian
psikologi belajar yang biasa digunakan terbagi dua, yaitu:[5]
1. Metode
Longitudinal
Yaitu metode penelitian yang digunakan dengan cara
mengumpukan data tentang subjek yang sama secara berulang-ulang dalam rentang
waktu yang panjang. Metode ini dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan,
bahkan tahun demi tahun. Metode penelitian ini biasa digunakan untuk
mempelajari perkembangan manusia. Misalnya perkembangan kemampuan belajar
manusia dapat dipelajari dengan mengunakan metode ini.
2. Metode
Cross-sectional
Yaitu metode penelitian yang digunakan dengan cara
mengumpulkan data pada satu titik waktu dari sampel yang terdiri dari satu atau
lebih kelompok yang dibandingkan variabelnya. Dalam waktu yang realatif singkat
dapat mengumpukan data yang banyak. Misalnya, meneliti perbedaan gaya belajar
mahasiswa jurusan ilmu-ilmu sosial dengan mahasiswa jurusan-jurusan ilmu eksas,
dapat dilakukan dengan waktu relatif singkat dengan cara mengumpulkan data
tentang gaya belajar mereka dalam waktu yang bersamaan, kemudian hasilnya
dibandingkan dan ditarik kesimpulan.
Dengan demikian, dari kedua metode yang digunakan dalam
psikologi belajar dapat diketahui bahwa metode longitudinal membutuhkan waktu
yang relatif lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Berbeda halnya dengan
metode cross-sectional, metode ini merupakan kebalikan dari metode
longitudinal, karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
Secara rinci dilihat dari pendekatan
penelitian yang digunakan, metode penelitian yang biasa digunakan dalam
psikologi belajar adalah:[6]
1. Penelitian
Historis
Penelitian historis adalah penelitian yang bertujuan
mempelajari, memahami, dan menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu. Tujuan
utama penelitian historis ialah untuk merumuskan tentang sebab-sebab,
efek-efek, atau kecenderungan-kecenderungan peristiwa masa lalu yang membantu
untuk menjelaskan kejadian-kejadian saat ini atau mengantisipasi
peristiwa-peristiwa dimasa yang akan datang
Dalam penelitian historis tidak mengumpulkan data
dengan melakukan tes ataupun mengamati perilaku, akan tetapi peneliti
menggunakan data yang sudah tersedia. Misalnya jika ingin meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik anak-anak panti asuhan, peneliti
cukup melakukan penggalian data dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya
mengenai prestasi anak-anak dalam institusi tersebut.
2. Penelitin
Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
menguji dan melaporkan segala sesuatu secara apa adanya dalam upaya memahami
dan menjelaskannya. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data untuk
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi
beberapa isu atau masalah.
3. Penelitian
Korelasional
Penelitian koralesional adalah suatu pendekatan
penelitian dimana peneliti berupaya untuk menentukan ada tidaknya hubungan
antara dua variabel atau lebih. Variabel-variabel tersebut adalah rentang
karakteristik manusia, seperti tinggi badan, berat badan, jenis kelamin,
intelegensi, dan sebagainya.
4. Penelitian
Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu pendekatan penelitian
dimana peneliti bertujuan mencari hubungan langsung diantara variabel-variabel
yang dibandingkan satu sama lain. Dalam penelitian ini, peneliti harua
beruapaya membandingkan kelompok-kelompok yang bebeda.
5. Penelitian
Eksperimental
Istilah eksperimen (percobaan) dalam psikologi berarti
pengamatan atau secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan
dengan sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk “menguji” hipotesis pembuat
eksperimen tentang reaksi-rekasi individu atau kelompok dalam suatu situasi
tertentu atau dibawah kondisi tertentu. Jadi, tujuan eksperimen ialah untuk
mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan. Misalnya mengenai
pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, fantasi, dan lain sebagainya. Dengan
melalui metode ini dapat diketahui perbedaan individual dalam kemampuan mental, bakat, dan watak seseorang.
D.
Tujuan Psikologi Belajar
Menurut Wahab, psikologi memiliki
tujuan yang sama ataupun titik temu yaitu: pada perubahan tingkah laku, yang
mana pendidikan merubah perilaku manusia dari satu taraf perkembangan kepada
taraf perkembangan berikutnya dan hal ini seiring dengan kajian psikologi
pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana upaya seseorang pendidik
mempersiapkan diri guna memberikan perilaku pendidikan dan pembelajaran yang
efesien dan efektif. Menurut Abu Ahmadi, psikologi bertujuan untuk memberi
kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia, dan orang yang ingin sukses dalam
segala-galanya harus mengetahui dasar-dasar dari ilmu jiwa.
Sedangkan menurut Dalyono, tujuan dari
belajar antara lain: mengadakan perubahan dalam diri (kebiasaan buruk menjadi
baik, sikap dari negatif menjadi positif), dapat memiliki keterampilan, serta
menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.[7]
Tujuan mempelajari psikologi belajar
yaitu agar dapat mengetahui tentang bagaimana proses belajar itu terjadi dan
faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilannya merupakan hal yang penting
dimiliki oleh semua orang, terutama bagi para pendidik (guru) dan calon
pendidik, diharapkan pengetahuan tersebut dapat membantu para pendidik dalam
melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar anak didik
secara maksimal.[8]
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa
tujuan dari mempelajari psikologi belajar adalah untuk merubah perilaku manusia
melalui proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara yang
tepat, mudah dan menyenangkan.
E.
Manfaat Psikologi Belajar
Manfaat
mempelajari psikologi belajar yaitu disiplin ilmu yang memberikan wawasan
kepada guru dan calon guru mengenai siapa anak didik dan bagaimana cara
belajarnya. Hal-hal lain yang berhubungan dengan aktifitas belajar anak didik,
juga dibicarakan didalamnya. Semua itu penting untuk diketahui oleh guru dan
calon guru serta besar manfaatnya bagi kepentingan pembelajaran di sekolah
tempat pemgabdian diri. Oleh karena itu, dalam konteks ini, Djamarah
menyimpulkan ada beberapa manfaat yang dapat dipetik setelah mempelajari
psikologi belajar, sebagai berikut:
1. Dapat
mengetahui hakekat siapa anak didik dan cara belajarnya serta bagaimana cara
menghadapinya.
2. Mengetahui
teori-teori, prinsip-prinsip, dan cirri-ciri khas perilaku belajar individu
anak.
3. Dapat
mengetahui bahwa setiap anak berbeda sebagai individu dalam belajar.
4. Dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
5. Dapat
mengetahui bahwa pembawaan merupakan potensi anak yang tersedia dan dapat
diubah dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif didalam kelas.
6. Dapat
mengetagui beberapa masalah yang terkait dengan teori-teori,
prinsip-prinsip, fungsi, serta tehnik motivasi belajar.
7. Dapat
mengetahui tentang hubungan tingkat kematangan dengan kesiapan belajar anak.
8. Dapat
mengetahui tentang kapasitas belajar anak pada stadium umur tertentu.
9. Dapat
mengetahui masalah transfer belajar.
10. Dapat
mengetahui tentang masalah lupa dan faktor-faktor penyebabnya
Jadi, dapatlah diketahui bahwasannya
manfaat mempelajari psikologi belajar adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, agar tercapai
suatu proses pembelajaran yang efektif dan efesien.[9]
F.
Ruang Lingkup Psikologi Belajar
Sebagai sebuah
disiplin ilmu yang merupakan cabang dari psikologi, yang kajiannya dikhususkan
pada masalah belajar, maka psikologi belajar memiliki ruang lingkup disekitar
masalah belajar saja. Secara garis besar ruang lingkup psikologi belajar dapat
dibagi menjadi tiga pokok bahasan yaitu:
1. Pokok bahasan
mengenai belajar
a. Teori-teori
belajar
b. Prinsip-prinsip
belajar
c. Hakikat belajar
d. Jenis-jenis
belajar
e. Aktifitas-aktifitas
belajar
f. Teknik belajat
afektif
g. Karakteristik
perubahan hasil belajar
h. Manifestasi
perilaku belajar
i. Faktor-faktor
yang mempengaruhi aktifitas belajar
2. Pokok bahasan
mengenai proses belajar
a. Tahapan
perbuatan belajar
b. Perubahan-perubahan
jiwa yang terjadi selama belajar
c. Pengaruh
pengalaman belajar terhadap perilaku individu
d. Pengaruh
motivasi terhadap perilaku beelajar
e. Signifikansi
perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan kapasitas
individu dalam belajar
f. Masalah proses
lupa dan kemampuan individu proses pemerolehannya memalaui transfer belajar
3. Pokok bahasan
mengenai situasi belajar
a.
Suasana dan keadaan lingkungan fisik
b.
Suasana dan keadaan kingkungan non
fisik
c.
Suasana dan keadaan kingkungan sosial
d.
Suasana dan keadaan kingkungan non
sosial
Menurut Nyayu Khadijah, ruang lingkup psikologi belajar
adalah sebagai berikut:
1. Hakikat
psikologi belajar
2. Hakikat belajar
3. Teori-teori
belajar
4. Intelegensi
5. Memori
6. Berfikir
7. Motivasi
Belajar
8. Emosi
9. Gaya belajar
10.
Strategi belajar
11.
Membaca dan menulis
12.
Belajar matematika sains dan ilmu-ilmu
sosial
13.
Transfer belajar
14.
Kesulitan belajar
15.
Perbedaaan individual
16.
Evaluasi hasil belajar
Secara garis besar bahasan psikologi
pendidikan menurut Mulyono yang dikutip oleh Rohmalina Wahab dalam
bukunya Psikologi Pendidikan, dibagi menjadi tiga macam:
1. Pokok bahasan
mengenai “belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan cirri khas
perilaku belajar siswa dan sebagainya.
2. Pokok bahasan
mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi
dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan
mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat
fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan siswa.
Dari beberapa pendapat dan penjelasan
diatas dapat kita pahami bahwa ruang lingkup psikologi belajar adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan belajar, masalah belajar, proses belajar
mengajar dan situasi belajar dalam proses pembelajaran, dengan pembagiannya
masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi belajar adalah disiplin
cabang ilmu psikologi yang mempelajari atau membahas tentang keadaan psikis dan
perilaku manusia dalam hubungannya dengan belajar, yang berisi teori-teori
psikologi mengenai belajar yang berupaya mengungkapkan hakekat umum belajar dan
syarat-syarat yang diperlukan agar peristiwa belajar itu terjadi.
Tujuan dari mempelajari psikologi
belajar adalah untuk merubah perilaku manusia melalui proses belajar dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara yang tepat, mudah dan
menyenangkan. Sedangkan manfaat mempelajari psikologi belajar adalah untuk
menanmbah wawasan dan pengetahuan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta
didik, agar tercapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
B. Saran
Adanya pembahasan materi melalui
makalah ini, kami menyarankan para pembaca sekalian untuk mencari sumber
literatur lebih banyak lagi guna menambah referensi serta wawasan kita dalam
mempelajari dan memahami materi ini. Kami mengharapkan kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca sekalian agar penulisan pada makalah ini dapat
lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wahab, Rohmalina. 2014. Psikologi Belajar.
Palembang: Grafiko Telindo Press.
Marzuki. 2013. Makalah
Pengertian Psikologi Belajar, Tujuan, Manfaatnya. Dalam
http://marzukisukses.blogspot.com/. Diakses pada 25/03/ 2020 /12:54.
Syah. Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Muvie, Nuna.
2011. Orientasi Psikologi Belajar. Dalam http://nunamuvie.blog
spot.com/2011/04/ orientasi-psikologi-belajar.html, diakses pada 25/03/2020/13:05.
Primasari, Ria
Triana, Rohmalina Wahab, Elhefni. 2012. Kecerdasan Emosional dan Belajar.
Palembang: Grafiko Telindo Press.
[2] Marzuki, 2013, Makalah Pengertian Psikologi Belajar,
Tujuan, Manfaatnya, dalam http://marzukisukses.blogspot.com/, diakses pada
25/03/2020/12:54.
[4]Nuna Muvie,
2011, Orientasi Psikologi Belajar, dalam
http://nunamuvie.blogspot.com/2011/04/ orientasi-psikologi-belajar.html,
diakses pada 25/03/2020/13:05.
[8] Ria Triana Primasari, Rohmalina Wahab, Elhefni, Kecerdasan
Emosional dan Belajar, (Palembang: Grafiko Telindo Press, 2012), h. 55.
No comments:
Post a Comment