Iklan Sponsor

Wednesday 6 May 2020

Kepala Sekolah Sebagai Supervisor


MAKALAH
 ‘’Administrasi”
Dosen Pengampu : Dr. Heru Setiawan, M.Pd.I
Tentang :
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor’’
 






Disusun oleh :
Kelompok : 12
Ramayan
Rizki  Istiqomah


Semester  : IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’Kepala Sekolah Sebagai Supervisor’’ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sejarah Pendidikan Islam Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bidang Studi Mata Kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
                                                                                                               
Kuala Tungkal   April 2020




DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka untuk memudahkan pembahasan, kami buat rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apakah pengertian dari supervisi pendidikan?
2.    Apa saja ruang lingkup supervisi pendidikan?
3.    Bagaimanakah peran kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah jabatan tertinggi yang diemban seseorang dalam organisasi yang bertanggung jawab atas terwujudnya kegiatan dan terlaksananya proses pembelajaran. Kepala sekolah sebagai seorang yang bertugas membina lembaga yang dipimpinnya yang bertanggungjawab dalam usaha mencaoai tujuan pendidikan yang telah direncanakan agar, dalam mencapai tujuan tersebutkepala sekolalah hendaknya mampu mengarahkan dan mengkordinasikan segala kegiatan yang ada di lembaga tersebut. Kegiatan ini merupakan tugas dan tanggungjawab kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah.[1]
Pada konteks kepemimpinan, Allah SWT berfirman dalam AL-Qur’an surat An-nisa ayat 59
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# Í<'ré&ur ͐öDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt»uZs? Îû &äóÓx« çnrŠãsù n<Î) «!$# ÉAqߧ9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# 4 y7Ï9ºsŒ ׎öyz ß`|¡ômr&ur ¸xƒÍrù's? ÇÎÒÈ  
Artinya:Haiorang -orangyang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang   demikian   itu   lebih   utama (Q.S An-Nisa’   ayat   59).
Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus dapat mengenal mengerti berbagai kedudukan, keadaan dan apa yang diinginkan baik oleh guru maupun oleh pegawai tata usaha serta pegawai-pegawai lainnya. Sehingga dengan kerja sama yang baik menghasilkan pikiran yang harmonis dalam usaha perbaikan sekolah.

Kepala sekolah adalah personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah.[2]
Untuk menuju kearah perbaikan dan meningkatkan mutu belajar mengajar maka tugas supervisi bidang pendidikan dan pengajaran khususnya bagi seorang supervisor bertanggung jawab untuk:
1.      Membantu guru-guru untuk lebih memenuhi tujuan pendidikan dan peran sekolah dalam usaha mencapai tujuan
2.      Membantu guru-guru untuk lebih menyadari dan memahami kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong mereka untuk mengatasinnya
3.      Memberi kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyarakat yang efektif
4.      Membantu guru-guru untuk menilai aktivitasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didik
5.      Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif serta memperbesar kesediaan untuk saling tolong-menolong.[3]
Dengan demikian supervisi adalah suatu bimbingan yang diberikan kepada guru-guru dan para siswa untuk memperbaiki situasi belajar mengajar untuk menuju kearah proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien, sehingga proses belajar mengajar siswa meningkat. Dengan kata lain dilaksanakannya supervisi untuk membantu guru-guru yang menemui kesulitan yang berhubungan dengan profesi keguruannya, dalam hal ini supervisorlah yang bertugas membantu dan membimbing guru dalam pembelajaran maka diperlukannya supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Yang dimaksud dengan supervisi pengajaran adalah: kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditunjuk untuk memperbaiki kondisi-kondisi personil maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan.[4]

B.     Peran dan Fungsi Kepala Sekolah

Peranan adalah “bagian dari [5] Jaditugas ut peranan kepala sekolah adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas. Adapun peranan kepala sekolah menurut Soetopo yaitu:
  1. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalan-persoalan dalam kebutuhan murid serta membantu guru dalam menghadapi persoalan.
  2. Membantu guru dalam mengatasi kesukaran belajar.
  3. Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan orientasi.
  4. Membantu guru memperkaya pengalaman belajar.
  5. Membantu guru memperoleh kecakapan belajar.
  6. Membantu guru mengerti media pendidikan.
  7. Memberi   layanan   kepada   guru   agar   dapat   menggunakan   seluruh
h.      kemampuannya.[6]
Menyadari adanya peranan-peranan tersebut kiranya sangat berguna bagi para kepala sekolah untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan menuju ke arah yang lebih baik lagi. Fungsi kepala sekolah secara umum yaitu sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator disingkat menjadi EMASLIM, penjelasannya sebagai berikut:
a.       Kepala sekolah sebagai educator
Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator,  kepala sekolah memiliki
strategi    yang   tepat   dalam   meningkatkan   profesionalisme   tenaga
kepandidikan di sekolahnya. Fungsi kepala sekolah sebagai edukator adalah menciptakan iklim yang kondusif, memberi nasehat kepada warga sekolah, memberikan doronagn kepada tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik seperti team teaching, moving class dan mengadak program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas diatas normal.
b.      Kepala sekolah sebagai manajer
Manajemen pada hakikatnya merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telas ditetapkan. Dikatan suatu proses karena semua manajer dengan ketangkasan dan keterampilan yang dimiliki mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.
c.       Kepala sekolah sebagai administrator
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang erat dengan berbagai aktivitas pengeloalaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah.
d.      Kepala sekolah sebagai supervisor
Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh
kepala  sekolah  yang  berperan  sebagai  supervisor,  tetapi  dalam  sistem
organisasi    pendidikan   modern   diperlukan   supervisor   khusus   yang
independen   dan   dapat   meningkatkan   objektivitas   pembinaan   dan
pelaksanaan tugasnya.
e.       Kepala sekolah sebagai leader
Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan peetunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan dan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.

f.       Kepala sekolah sebagai inovator
Dalam rangka melakukan peranannya sebagai inovator kepala sekolah harus perlu memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.
g.      Kepala sekolah sebagai motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui perkembangan pusat sumber belajar

C.    Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kepala sekolah sebagai supervisor artinya kepala sekolah berfungsi sebagai pengawas, pengendali, pembina, pengarah, dan pemberi contoh kepada para guru dan staf yang ada di sekolah. Salah satu hal yang terpenting bagi kepala sekolah sebagai supervisor adalah memahami tugas dan kedudukan karyawan-karyawan atau staf di sekolah yang dipimpinnya. Dengan demikian kepala sekolah bukan hanya mengawasi karyawan dan guru yang sedang menjalani kegiatan, tetapi ia membekali diri dengan pengetahuan dan pemahamannya yang luas tentang tugas dan fungsi stafnya, agar pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baikdan tidak membingungkan.[7]
Secara umum, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain adalah:
a.       Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebai-baiknya
b.      Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar-mengajar
c.       Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntunan kurikulum yang sedang berlaku
d.      Membina kerja sama yang baik dan harmonis diantara guru-guru dan pegawai sekolah laiinya
e.       Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain mengadakan diskusi kelompok, menyediakan
perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-pennataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing

D.    Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus
memperhatikan  prinsip-prinsip  supervisi  agar  dalam  pelaksanaan  supervisi
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
a.       Prinsip Ilmiah
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2)      Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
3)      Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis.
b.      Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan bawahan.
c.       Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi “sharing of idea, sharingmemberiofsupportexperience”mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
d.      Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkannya potensi
kreatifitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.[8]
Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa betapa banyak dan besarnya tanggung jawab seorang kepala sekolah sebagai supervisor. Oleh karena itu uraian diatas sejalan dengan yang diuraikan oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya administrasi dan supervisi pendidikan bahwa untuk menjalankan peran kepala sekolah hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a.       Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b.      Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-benarnya (realistis, mudah dilaksanakan)
c.       Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya

E.     Peran Supervisi

Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu. Seorang supervisor dapat berperan sebagai:
a.       Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengkoordinasi program belajar mengajar, tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan berbeda-beda diantara guru-guru.
b.       Konsultan
Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun kelompok.
c.       Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok. Pada saat mengembangkan kurikulum, materi pembelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama.
d.      Evaluator
Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar mengajar.[9]

F.     Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi ialah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan peningkatan profesi mengajar. Maka tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang di lakukan oleh guru di kelas. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru. Dikemukakan oleh Olive bahwa sasaran supervisi pendidikan ialah :
1.  Mengembangkan kurikulum yang sedang di laksanakan di sekolah
2.  Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah
3.  Mengembangkan seluruh staf di sekolah25
Setiap kegiatan, apapun bentuk dan jenisnya, selalu diharapkan kepada tujuan yang dicapai. Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sesuatu yang hendak dicapai. Tujuan
supervisi ialah memberikan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan di sekolah.
Tujuan supervisi menurut Hasbullah adalah sebagai berikut:
a.       Sebagai arah pendidikan. Dalam hal ini tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang pada situasi berikutnya.
b.      Tujuan sebagai titik akhir. Dalam kegiatan ini, apa yang diperhatikan adalah hal-hal yang terletak pada jangkauan masa datang.
c.       Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini tujuan pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
d.      Memberi nilai pada usaha yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, kadang-kadang didapati tujuannya yang lebih luhur dan
lebih mulia dibanding yang lainnya. Semua ini terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.[10]
Sebagaimana pendidikan tenaga pendidik pun memiliki tujuan. Salah satunya adalah supervisi yang bertujuan untuk memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Disini tenaga pendidikan bukan hanya memperbaiki kemampuan mengajar, melainkan juga untuk pengembangan potensi kualitas guru.




BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Ruang lingkup supervisi pendidikan meliputi supervisi bidang kurikulum yakni pengendalian atau kontrol terhadap penyelenggaraan kurikulum sehingga dapat menjamin mutu pendidikan di sekolah; supervisi bidang kesiswaan yakni suatu bentuk pengawasan yang mengarah kepada pengendalian dan pembinaan dalam menerimaan peserta didik, pendataan, pelaksanaan pembinaan dan evaluasi; supervisi bidang ketenagaan yakni keseluruhan upaya kepala sekolah dalam mengoptimalkan tugas dan fungsi pada masing-masing tenaga kependidikan di sekolah, meliputi tenaga edukatif maupun administratif; serta supervisi bidang sarana prasarana yakni suatu bentuk pengawasaan yang mengarah kepada pengendalian dan pembinaan mutu pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan agar secara optimal dapat dimanfaatkan bagi penyelenggaraan proses pendidikan sehingga mendukung tercapainya hasil belajar. Supervisi ini berkaitan dengan persoalan fisik yang dapat mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar. 
Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan, berperan sebagai Narasumber tentang masalah-masalah pengajaran. Kepala sekolah sebagai konsultan atau penasehat hendaknya dapat membantu guru melakukan cara-cara yang lebih baik dalam mengelola proses pembelajaran. Kepala sekolah sebagai fasilitator harus mampu mengusahakan sumber-sumber profesional. Kepala sekolah sebagai motifator hendaknya mampu membangkitkan dan memelihara kegairahan kerja guru untuk mencapai prestasi kerja yang semakin baik. Kepala sekolah sebagai pelopor pembaharuan harus memiliki prakarsa untuk melakukan perbaikan agar guru juga melakukan hal serupa.



DAFTAR PUSTKA


Wahyusumidjo(2011).Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjaun Teoritik dan Permasalahannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

Daryanto, (2011).Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,

Ametembun, (1981)Supervisi  Pendidikan, Bandung: Alfabeta,

Ngalim Purwanto, (2010) Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

Suharso dan Retnoningsih,(2005) Kamus Besar Bahasa Indonesia EdisiLux, cet-1 Semarang: Widya Karya,

Siti Aminah, (2010) Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Terhadap Kinerja Guru, dalam Media Sekolah, Edisi 57 Tahun III, 1-5 April

Herabudin,(2009) Adminisrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,

Sahertian,(2008) Supervisi Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta,

Maryono, (2011).Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan,Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,




[1]Wahyusumidjo.Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjaun Teoritik dan Permasalahannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, h.81.
[2] Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h.80.
[3] Ametembun, Supervisi  Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 1981), h.4.
[4] 8Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h.89.
[5] Suharso dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia EdisiLux, cet-1 (Semarang: Widya Karya,2005) h.371
[6] Siti Aminah, Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Terhadap Kinerja Guru, dalam Media Sekolah, Edisi 57 Tahun III, 1-5 April 2010, h. 6
[7] Herabudin, Adminisrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 210
[8] Sahertian, Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008), h.19-20
[9] Sahertian, Ibid. h. 25.
[10] Maryono, Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011),h.19.

No comments:

Post a Comment