DI SUSUN OLEH :
SITI SALMAH
NIM: 18.23.675
EKONOMI
SYARIAH IV C
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM AN NADWAH
(STAIA)
TAHUN
AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur
dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat AnugerahNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Siklus Akutansi” ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata Kuliah Akuntansi Keuangan sebagai nilai tugas.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan pada pembuatan makalah
berikutnya.
Besar harapan penulis, semoga pembuatan makalah ini ada
manfaatnya bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa.
Kuala Tungkal,Maret 2020
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………20
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarakan
kegiatan usaha Perusahaan digolongkan menjadi 3 yaitu;
1. Perusahaan Jasa adalah Perusahaan
yang kegiatannya menyediakan dan menjual jasa contohnya: Usaha Bengkel, Usaha
salon, Usaha Jasa Angkutan dan lain-lain.
2. Perusahaan Dagang adalah Perusahaan
yang kegiatan usahanya membeli
Barang dan menjualnya kembali tanpa
mengubah sifat atau keadaan barang
tersebut. Contohnya UD jaya, UD Makmurdan lain-lain.
3
Perusahaan Pabrik/Industri/Manufaktur adalah perusahaan yang
kegiatan usahanya membeli bahan baku dan mengolahnya menjadi produk jadi yang
siap dijual.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian siklus akuntansi
2.
Langkah-langkah dalam siklus akuntansi
3.
Pedoman dalam menyusun laporan keuangan.
4.
Proses untuk menghasilkan suatu laporan
keuangan
Tujuan
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan Siklus akuntansi.
2.
Mengetahui Langkah-langkah dalam Siklus Akuntansi.
3.
Mengetahui pedoman dalam menyusun Laporan keuangan.
4.
Mengetahui bagaimana proses untuk
menghasilkan suatu laporan keuangan
.
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus Akuntansi
1. Pengertian Siklus akuntansi
Siklus akuntansi
adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode
waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan
laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Siklus
Akuntansi
Bukti Jurnal Buku Neraca
Transaksi Besar Saldo
Jurnal
Jurnal
Penyesuaian
Laporan Jurnal
Keuangan
1. TRANSAKSI
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi
keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk
dicatat. Transaksi
ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.
Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan
adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara
kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu transaksi tertentu
dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya.
Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi
lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.
2. PEMBUATAN BUKTI ASLI
Sebagaimana disebutkan
diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu
transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang
sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak
mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi
ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
Semua transaksi baik
yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan
keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang
dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain :
kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain
Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau
badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.
Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti
yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan
sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.
Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan
faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota
kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang
3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).
Secara umum jurnal terdiri dari
jurnal umum dan jurnal khusus. Pada kesempatan ini kita akan membahas jurnal
umum saja. Transaksi dicatat pertama kali yang
disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi
entitas. Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan
informasi berikut:
Tanggal, merupakan hal
yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi
Nama perkiraan.
Kolom debet, menunjukkan
jumlah yang didebet
Kolom kredit,
menunjukkan jumlah yang dikredit.
Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
a. Mengidentifikasikan
transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan
penjualan dan cek
b. Menentukan setiap
perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan
berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
c. Menetapkan apakah setiap
perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh
transaksi itu.
d. Menetapkan apakah harus
mendebet atau mengkredit perkiraan.
e. Memasukkan transaksi
tersebut kedalam jurnal.
Bentuk jurnal umum adalah:
“Nama Perusahaan”
Jurnal Umum
Per ….tanggal/bulan/tahun.
Halaman : (1)
Tanggal
|
No Bukti
|
Nama Akun dan Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
Keterangan :
1.Diisi dengan nomor halaman jurnal
secara berurutan.
2.Diisi dengan tanggal terjadinya
transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
3.Diisi nomor surat bukti transaksi.
4.Diisi dengan nama akun yang di debet
ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis
menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan
ringkas transaksi yang bersangkutan.
5.Diisi nomor kode akun, tetapi ingat
nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
6.Dan 7 diisi dengan jumlah rupiah
dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan
dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan
pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam
jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam
Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan.
Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Mekanisme Debet dan Kredit
No
|
Jenis Akun
|
Keterangan
|
||
Bertambah
|
Berkurang
|
|||
1
|
HARTA
|
DEBET
|
KREDIT
|
Harta jika bertambah dicatat di Debet
Harta jika berkurang dicatat di Kredit
|
2
|
UTANG
|
KREDIT
|
DEBET
|
Utang jika bertambah dicatat di Kredit
Utang jika berkurang dicatat di Debet
|
3
|
MODAL
|
KREDIT
|
DEBET
|
Modal jika bertambah dicatat di Kredit
Modal jika berkurang dicatat di Debet
|
4
|
PENDAPATAN
|
KREDIT
|
DEBET
|
Pendapatan jika bertambah dicatat
di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet
|
5
|
BEBAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
Beban jika bertambah dicatat di Debet
Beban jika berkurang dicatat di Kredit
|
4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan
masukan dari semua jurnal akuntansi.
Buku
besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai
transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Buku besar ada 4 jenis yaitu :
Buku besar ada 4 jenis yaitu :
BENTUK “T”
BENTUK “2 KOLOM”
BENTUK “4 KOLOM”
BENTUK “3 KOLOM”
BENTUK “T”
Nama akun
|
|||||||||
BENTUK“2
KOLOM”
Nama Akun
:
|
No Akun :
|
||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Kredit
|
||||
BENTUK “3 KOLOM”
Nama Akun
:
|
No Akun :
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
BENTUK “4 KOLOM”
Nama Akun
:
|
No Akun :
|
||||||||
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
||||
Debet
|
Kredit
|
||||||||
-
|
|||||||||
Posting Jurnal
pada Buku Besar
Yang dimaksud dengan posting di
sini adalah membukukan dengan cara memindahbukukan dari jurnal ke dalam
perkiraan masing-masing yang relevan di buku besar. Pemindah bukuan
perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam
perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai
debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam
buku besar.
a. Buku Besar Umum (Ledger)
Untuk memudahkan
menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya
terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun
didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan
menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut
dinamakan menyusun buku besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut
jenisnya.
Jumlah buku besar yang
dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan
oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya
sendiri- sendiri.
Judul kolom yang
mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item,
Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang
dikredit.
Sebagai contoh, pada “Bengkel
Adi” memiliki akun piutang sebagai berikut :
Contoh Buku Besar Umum
Nama Akun
: Piutang
|
No Akun :
|
112
|
||||||
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|||
Debet
|
Kredit
|
|||||||
Desember
03
|
Pendapatan
jasa dari Tuan Budi
|
Ju.1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
||||
05
|
Pendapatan
jasa dari Toko Jaya
|
Ju.1
|
1.000.000
|
2.000.000
|
||||
06
|
Pendapatan
jasa dari Tuan Budi
|
Ju.1
|
1.500.000
|
3.500.000
|
||||
b. Buku Tambahan/pembantu (Sub Ledger)
Beberapa perkiraan
memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan
Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada
siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing
langganan.
Pada perkiraan hutang
diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa
saldo masing-masing kreditur.
Untuk mengetahui
perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk
tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku
besar tambahan (buku tambahan) .
Perkiraan masing- masing langganan yang membentuk buku besar
tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga
perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut
buku besar kreditor (buku besar hutang).
Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari
perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut
perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang.
Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.
Sumber pencatatan buku
tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu
dan transaksi, sehingga apabila digambarkan tampak seperti yang terdapat pada
gambar
Sebagai contoh, pada
“Bengkel Adi” terdapat buku pembantu hutang dan tambahan piutang dan buku
berikut buku sebagai berikut :
Buku Pembantu Piutang
Tuan Budi
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember
03
06
|
Pendapatan Jasa
Pendapatan Jasa
|
Ju.1
Ju.1
|
1.000.000
1.500.000
|
1.000.000
2.500.000
|
Toko Jaya
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember
05
|
Pendapatan Jasa
|
Ju.1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
Buku Pembantu Hutang Usaha
UD Bima
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember
04
|
Dibeli
peralatan
|
Ju.1
|
1.500.000
|
1.500.000
|
UD karya
jati
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember
05
|
Dibeli
perlengkapan
|
Ju.1
|
500.000
|
500.000
|
Buku Controlling Piutang
Nama Kreditur
|
Saldo
|
Tuan Budi
Toko Jaya
|
2.500.000
1.000.000
3.500.000
|
Buku Controlling Hutang
Nama Debitur
|
Saldo
|
UD Bima
UD karya
jati
|
1.500.000
500.000
2.000.000
|
5. NERACA SALDO
Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini,
dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi
suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan
pencatatan dan pembukuan yang disusun pada akhir periode tertentu
Contoh :
Neraca saldo
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua
perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena m
asih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari
satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo
yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
6. AYAT JURNAL PENYESUAIAN
AJP adalah
aktivitas ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
membetulkan akun/perkiraan sehingga laporan yang dibuat berdasarkan akun
tersebut dapat menunjukkan pendapatan, aktiva, dan kewajiban yang sesuai.
Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian
antara lain ialah:
1. Biaya-biaya yang
masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih
harus diterirna
3. Biaya-biaya yang
dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang
diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan,
mesin-mesin dan lain-lain
6. Pemakaian
perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang
tidak dapat tertagih
8. Persediaan Barang dagangan.
Contoh soal Jurnal Penyesuaian:
Pada tanggal 31 juli staf KJA Sabrina menemukan bahwa
jasa pembukuan senilai Rp.2.600.000,00 telah diselesaikan tetapi faktur atas
jasa tersebut belum diterbitkan.
Jurnal penyesuaian untuk
mecatatat pendapatan jasa yang masih akan diterima adalah sebagai berikut:
Piutang usaha Rp.
2.600.000,00
Pendapatan honorarium Rp.
2.600.000,00
Jurnal
penyesuaian
adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi tetapi didasarkan
pada perhitungan atau keterangan tertentu
Contoh Neraca Saldo disesuaikan
7. NERACA LAJUR
Neraca lajur adalah suatu kertas
yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk
menghimpun semua data-data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan
menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis.Sebenarnya neraca lajur lebih
tepat disebut kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun
laporan keuangan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa tujuan perubatan neraca lajur
adalah:
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan
keuangan
2. Untuk menggolongkan dan meringkas
informasi dari neraca saldo dan datadata
3. penyesuaian sehingga merupakan persiapan
sebelum disusun lapoan keuangan yang formal
4. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
pembuatan jurnal penyesuaian.
Contoh Nerac Lajur
8. LAPORAN KEUANGAN
Cara penyiapan laporan
keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu,
disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan atau Laporan perubahan Modal
dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan
adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup
laporan, rangka laporan tersebut.
a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih
atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan.
Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi
Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian
bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
b) Modal adalah dalam
neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan
dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling
akhir dalam neraca.
Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan
beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba
yang diperoleh dan rugi yang dialami.
Contoh Laporan Rugi/Laba
Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan
perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun.
Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal
selama periode tertentu.
Contoh Laporan Perubahan Modal
Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi
mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan
urutan tertentu.
Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan
perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.
Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah
utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam
perusahaan tersebut.
Contoh Neraca
9. JURNAL PENUTUP
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang
memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari
masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal.
Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu
perusahaan adalah sebagai berikut:
1).
Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.
Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini
memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba
rugi.
2). Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar
nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban.
Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar
laba rugi.
3). Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai
sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
4).
Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya.
Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.
Contoh Neraca setelah Penutupan
BAB III
KESIMPULAN
Siklus
akuntansi merupakan serangkaian langkah-langkah yang terjadi selama periode
waktu yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan Laporan keuangan yang
berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik itu pihak internal maupun
pihak eksternal.
Untuk
Membuat Laporan Keuangan, terdapat beberapa langkah, yang dikenal dengan Siklus
Akuntansi yaitu ; Transaksi keuangan, Mencatat segala transaksi keuangan
berdasarkan bukti asli transaksi dalam satu periode akuntansi, menggolongkan
teransaksi ke Jurnal Umum, Membuat dan memposting teransaksi ke Buku Besar, meingiktisarkan
kedalam Neraca saldo, Membuat Jurnal Penyesuaian, meingiktisarkan kedalam
Neraca saldo disesuaikan, membuat neraca lajur yang digunakan sebagai alat pembantu/memudahkan
dalam menyusun laporan keuangan, menyusun laporan keuangan(Laporan Laba rugi,
Leporan Perubahan Modal dan Neraca,), membuat jurnal penutup dan
meingiktisarkan kedalam Neraca saldo setelah penutupan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.H.lili M.sadeli,M.Pd.,(2018),
Dasar-dasar Akuntansi Edisi 1,Jakarta:Bumi Aksara,2018
No comments:
Post a Comment