Matematika Ekonomi
Tentang :
Fungsi Grafik Pada Keseimbangan
Harga Pasar
Dosen
Pengampu : Ir.H.Khairul Rahman
Disusun oleh :
Kelompok : 09
Solikin Muadip
Suratman
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Fungsi Grafik Dalam Keseimbangan
Harga Pasar”. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan
atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
sekalian umatnya yang bertaqwa.
Ucapan terima kasih pula kami tujukan kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses penyusunan makalah ini, baik bantuan materil maupun
nonmateril.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Kuala
Tungkal April 2020
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi keseimbangan pasar disebut juga dengan kondisi
ekuilibrium. Keseimbangan pasar merupakan kondisi terbentuknya keseimbangan
harga akibat kesepakatan antara produsen/penjual dan pembeli/konsumen.
Produsen/penjual sepakat untuk menjual sejumlah barang dengan harga tertentu
yang disaat bersamaan pembeli/konsumen juga bersedia untuk membeli barang
tersebut.
Dapat disimpulkan dari kondisi keseimbangan pasar adalah
keadaan ketika jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang
diminta pada harga tertentu. Lebih spesifik lagi kondisi keseimbangan pasar ini
dapat terwujud apabila jumlah produk yang ditawarkan penjual sama dengan yang
diminta konsumen atau harga yang diminta konsumen sama dengan harga yang
ditawarkan penjual. Setelah ditemukan nilai yang sama maka terjadilah
kesepakatan yang dilanjutkan transaksi antara penjual dan pembeli.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian Grafik?
2.
Apa Jenis-jenis Grafik?
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Grafik
Grafik merupakan suatu berntuk variasi table yang akan dapat
di beri angka-angka yang akan dapat di berikan atau di tampilkan kedalam bentuk
gambar. Grafik merupakan kombinasi yang terdiri dari huruf, symbol, angka,
lambang, perkataan, lukisan, atau apaun yang dapat di berikan menjadi satu
media utnuk dapat memberi konsep atau ide kepada sasaran di dalam proses
penyampaian pesan atau maklumat si pengirim.
Grafik juga dapat di artikan sebagai rangka yang dapat di
bentuk menjadi objek visualisasi tabel. Tabel yang ini terdiri dari angka yang
akan di sajikan atau dapat pula idberikan tampilan dengan bentuk gambar, garis,
lingkaran, dan lain-lain. Grafik menjadi gambaran tentang pasang surut akan
suatu keadaan atau data yang akan di gambarkan dengan gambar atau baris. Grafik
sendiri di bagi menjadi 3 bagian yatu lingkaran, batang, dan garis.
B. Tujuan Grafik
Grafik
di buat dengan tujuan yaitu untuk dapat menunjukkan perbandingan informasi yang
berkualitatif dengan cepat dan sederhana. Data yang di berikan dalam bentuk
deskriptif yang ruwet dan kompleks dapat di sederhanakan menjadi bentuk grafik.
Ini di buat untuk dapat memudahkan dalam membaca dan memahami apa yang ada di
dalamnya.
C. Fungsi Grafik
Grafik sendiri memiliki fungsi yang diantaranya dapat menggambarkan
data-data kedalam bentuk angka dengan teliti dan dapat mengerangkan
perkembangannya dan juga dapat membandingkannya dengan suatu objek atau suatu
peristiwa yang saling berhubungan dengan singkat dan jelas.
D. Jenis-jenis Grafik
Grafik
memiliki beberapa jenis yang diantaranya adalah:
1. Grafik Batang
Grafik
jenis ini merupakan jenis grafik sederhana dan mudah untuk di pahami karena
hanya akan dapat menggambarkan data berbentuk batang.
2. Grafik Baris
Grafik
jenis ini merupakan jenis grafik yang umum sering di gunakan untuk dapat
menggambarkan suatu perkembangan atau suatu perbahan dari waktu ke waktunya.
3. Grafik Lingkaran
Grafik jenis ini merupakan jenis
grafik yang penyajiannya berupa data statistic dengan menggunakan gambar yang
bentuknya lingkaran atau merupakan gambaran naik dan turunnya data dengan
bentuk lingkaran yang dapat menggambarkan presentasi dari nilai seluruhnya.
C. Terbentuknya Keseimbangan Pasar
Dari berbagai pengertian kesimbangan harga dapat disimpulkan
bahwa harga keseimbangan sangat ditentukan oleh faktor Permintaan dan penawaran. Terbentuknya harga keseimbangan terjadi apabila
nilai permintaan dan penawaran ada pada suatu titik yang sama.
Perlu diketahui
bahwa penjual maupun pembeli akan berusaha untuk mencapai keseimbangan harga
atau keseimbangan permintaan dan penawaran dengan berbagai tindakan tertentu.
rumus
keseimbangan pasar
Keterangan :
Qd
= Jumlah Permintaan
Qs
= Jumlah Penawaran
Pd
= Harga Permintaan
Ps
= Harga Penawaran
Pe
= Harga Keseimbangan
Apabila dilihat
dalam bentuk kurva maka kurva keseimbangan pasar dapat dilihat sebagai berikut
:
kurva
keseimbangan pasar
Jika
kita cermati maka pada kondisi keseimbangan pasar atau disebut dengan (market
equilibrium), jumlah permintaan (Qd) akan sama jumlahnya dengan
penawaran (Qs). Titik kesimbangan ini disebut dengan Qe.
Begitupun
berlaku pada keseimbangan pasar akan harga (Price). Harga yang diminta (Pd)
akan sama dengan harga yang ditawarkan (Ps). Kondisi ini akan tercipta
keseimbangan harga (Pe).
Pada
grafik keseimbangan harga maupun kuantitas ini terjadi pada titik potong antara
kurva permintaan dan penawaran (Titik E-Ekuilibrium).
D. Contoh Keseimbangan Pasar
Setelah mengetahui konsep mengenai harga keseimbangan di atas
mari kita ilustrasikan menggunakan contoh kasus. Contoh kasus kali ini adalah
pada penjualan soto. Berikut tabel skedul permintaan dan penawaran soto yang
mencapai keseimbangan pada permintaan dan penawaran mangkok dengan harga Rp
Harga
per mangkok (Rp)
|
Jumlah Diminta
(Mangkok)
|
Jumlah
Ditawarkan (Mangkok)
|
Sifat
Interaksi
|
10.000
|
100
|
180
|
Kelebihan
Penawaran
|
12.000
|
120
|
160
|
Kelebihan
Penawaran
|
14.000
|
140
|
140
|
Keseimbangan
Pasar
|
16.000
|
160
|
120
|
Kelebihan
Permintaan
|
18.000
|
180
|
100
|
Kelebihan
Permintaan
|
Pada
komoditas yang sangat penting bagi kemaslahatan hidup masyarakat biasanya
pemerintah ikut intervensi dalam pengendalian harga. Contoh barang tersebut
masuk pada essential goods dimana naik
turunnya harga tidak berpengaruh besar terhadap permintaan dan penawaran
seperti beras dan BBM.
E. Kondisi Ketidakseimbangan Pasar
Apabila keseimbangan telah terbentuk maka sudah tidak perlu
menaikkan ataupun menurunkan harga di pasaran dengan asumsi cetiris paribus
(kondisi seluruhnya harus seimbang). Penjual dan pembeli akan puas dengan harga
dan jumlah yang ada.
Adapun
apabila jumlah penawaran lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan maka
kondisi ini disebut dengan surplus. Sebaliknya jika jumlah permintaan yang
lebih besar dibandingkan penawaran disebut dengan shortage/kekurangan.
Kondisi
surplus biasanya disebabkan karena harga penawaran lebih tinggi dibandingkan
dengan harga keseimbangan sehingga permintaan menurun. Sedangkan kekurangan
biasa diakibatkan karena harga penawaran di bawah harga keseimbangan sehingga
permintaan meningkat.
Namun
kedua kondisi tersebut biasanya bersifat sementara dan akan bergerak kembali
menuju titik keseimbangan. Keadaan ini bisa dibilang sesuai dengan hukum
permintaan dan penawaran.
F. Pengendalian Harga
Pada keberjalanan perekonomian dan praktik pasar di suatu
negara perlu dilakukannya intervensi untuk mengendalikan harga khususnya pada
barang-barang pokok yang diperlukan masyarakat. Pengendalian harga bertujuan
untuk melindungi kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli atau produsen
dan konsumen.
Setidaknya
terdapat 2 cara untuk mengendalikan harga yang biasa dilakukan pemerintah.
Pengendalian harga tersebut yaitu :
- Harga Dasar/Terendah (Price Floor)
- Harga Tertinggi/Maksimum (Price Ceiling)
Penetapan
kedua harga di atas memiliki maksud tersendiri disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut :
1. Harga Dasar (Price Floor)
Penetapan harga dasar adalah batas maksimal harga terendah
barang yang boleh dijual oleh produsen. Kebijakan ini diambil oleh
pemerintah apabila terdapat barang yang memiliki harga jual terlalu rendah.
Rendahnya harga jual tersebut sudah pasti akan merugikan produsen atau penjual.
Dalam
rangka membantu atau mengurangi nilai kerugian produsen maka pemerintah
menetapkan harga dasar suatu barang. Walaupun harga dasar atau harga terendah
akan tetapi pdaa praktiknya harga tersebut masih di atas harga terendah yang
terbentuk di pasaran.
Apabila
telah tercapai harga keseimbangan dengan harga jual yang rendah maka pemerintah
akan menetapkan harga dasar (Price Floor). Penetapan
kebijakan ini akan membuat konsumen mengurangi permintaanya pada titik “Qd”.
Adapun pada Price Floor penjual akan
mencoba memanfaatkan kondisi dengan menawarkan atau menambah jumlah yang dijual
pada titik “Qs”.
Pada
kondisi penambahan penawaran pasti akan menimbulkan kelebihan pada penawaran
atau surplus. Jika ada surplus maka pemerintah berperan dengan membeli
kelebihan tersebut dan disimpan untuk dijual di masa yang akan datang. Atau
pada kondisi tersebut maka produsen akan dapat melakukan Ekspor di luar pemenuhan kebutuhan
konsumen domestik.
Contoh
dari kasus ini adalah pada komoditas beras ketika panen raya. Saat panen tentu
saja harga akan anjlok oleh karenanya pemerintah melakukan intervensi.
Kelebihan penawaran dapat disimpan melalui mekanisme dari BULOG dan juga untuk
kebutuhan ekspor.
2. Harga Tertinggi (Price Ceiling)
Penetapan harga tertinggi atau Price Ceiling
ini merupakan penetapan harga jual maksimum yang dapat ditawarkan produsen akan
suatu barang. Pemerintah mencanangkan kebijakan harga tertinggi ini pada harga
jual suatu barang agar tetap dapat dijangkau konsumen.
Penetapan
harga tertinggi ini menjadi standard bagi produsen/penjual jika akan menawarkan
barangnya. Produsen/penjual boleh menjual di bawah harga tertinggi namun tidak
boleh ditawarkan di atas itu.
Tujuan
pemerintah dalam penetapan harga tertinggi adalah untuk melindungi konsumen
khususnya konsumen dengan daya beli yang kurang/minim. Meski demikian kebijakan
ini tidak berpengaruh jika struktur pasar adalah pasar oligopoly atau Pasar Monopoli.
Pada
saat harga keseimbangan berlaku maka konsumen kesulitan untuk membelinya. Oleh
karena itu pemerintah mencoba menetapkan Price Ceiling.
Kebijakan ini menyebabkan konsumen atau pembeli menambah jumlah permintaannya
“Qd”. Adapun produsen akan menurunkan penawarannya pada titik “Qs”. Selisih
tersebut disebut “Shortage” yang diartikan sebagai kelangkaan barang.
Langkah
yang biasa ditempuh jika terjadi kelangkaan barang seperti ini ialah dengan
melakukan Import
atau mendorong produksi dari barang tersebut. Upaya ini dilakukan untuk menjaga
ketersediaan barang.
Contoh
penetapan kebijakan ini adalah pada kasus harga sembilan bahan pokok yang
melambung tinggi. Penetapan Price Ceiling bertujuan agar
masyarakat tetap dapat membeli sembako agar masyarakat tetap dapat memenuhi
kebutuhan.
G. Contoh Soal Keseimbangan Pasar
Selain
mengetahui contoh soal fungsi permintaan penawaran dan keseimbangan pasar
menggunakan tabel/skedul dan kurva seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Pendekatan lain ialah dengan menggunakan metode matematis.
Pendekatan
matematis dipakai untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan apabila data yang
disajikan berbentuk fungsi permintaan dan penawaran. Rumus keseimbangan yang
digunakan adalah :
rumus keseimbangan
Dimana
:
Qd
: Jumlah yang diminta
Qs
: Jumlah yag ditawarkan
Pd
: Harga yang diminta
Ps
: Harga yang ditawarkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga Keseimbangan Kecenderungan dari pembeli adalah
menginginkan kualitas barang yang bagus dengan harga yang murah, sedangkan
penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan/laba yang besar
Kecenderungan berlawanan dalam hal ini tidak akan menghasilkan transaksi jika
tidak adanya kesepakatan harga.
Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui proses tawar
menawar antara penjual dan pembeli. Hasil tawar menawar antara penjual dan
pembeli dinamakan harga pasar, biasanya dalam ekonomi disebut dengan istilah
harga keseimbangan (Equilibrium Price).
Harga Keseimbangan adalah suatu harga yang terbentuk pada
titik pertemuan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran, dengan kata lain adalah harga
kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya
interaksi antara pembeli (permintaan) dengan penjual (permintaan) yang
dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan dan penawaran sangant
dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran karena hal-hal sebagai
berikut :
- Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akan bertambah apabila harga turun.
- Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akan bertambah jika harga naik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/11/pengertian-grafik-beserta-tujuan-fungsi-dan-jenisnya-lengkap.html
No comments:
Post a Comment