MAKALAH
“METODE PENDIDIKAN”
Dosen
Pengampu : Dr. Muslimah, M.Pd.I
Tentang
: “Teknik Pengumpulan Data, Informan Penelitian dan Analisis Data Kualitatif”
Disusun
oleh :
Ramayana
SEMESTER IV B
JURUSAN PEDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr. wb
Puji
dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari internet dan perpustakaan.
Kami telah berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagaimacam bahan tentang
“Teknik Pengumpulan Data, Informan Penelitian dan Analisis Data Kualitatif”.
Kami
sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para
pembaca.
Demikianlah
makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf
yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalam
Kuala
tungkal, April 2020
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 2
B.
Informan Penelitian................................................................................... 6
C.
Analisis data Kualitatif............................................................................. 7
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................... 12
B.
Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah
semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam
suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru
yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu
secara teknologi. Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang
(eksplisit). Kemungkinan-kemungkinan pemecahan persoalan, atau
keterangan-keterangan sementara yang sudah disusun haruslah diuji melalui
pengumpulan data-data yang relevan atau yang ada kaitannya. Data-data yang
terkumpul itu kemudian diolah untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis itu.
Metode penelitian
adalah sebuah ilmu yang mempelajari cara atau teknik dalam melakukan penelitian
baik berupa penelitian akademis maupun penelitian umum. Secara garis besar
metode penelitian populer terbagi menjadi dua macam, penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Metode penelitian kualitatif bersikap mencari hakikat dan banyak
digunakan dalam penelitian dalam ranah sosial, budaya, dan masyarakat.
Kedua metode
penelitian diatas membutuhkan data sebagai acuan bahan penelitiannya. Peneliti
diharuskan mencari data se-objektif mungkin kemudian mengolah data tersebut
hingga diperoleh kesimpulan dari peneliannya tersebut. Data merupakan bahan
penetian bagi penelitian kuantitatif dan merupakan inti bagi penelitian
kualitatif. Data yang telah di dapatkan oleh peneliti kemudian dianalisis oleh
peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Teknik Pengumpulan Data ?
2.
Apa Informan Penelitian ?
3.
Apa Analisis data Kualitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau
keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh
elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.[1]
Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu seperti berikut
:
1.
Wawancara (interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan langsung ole pewawancara kepada responden, dan
jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.
Teknik wawancara ini, juga memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
wawancara adalah sebagai berikut.
a.
Wawancara dapat digunakan pada
responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
b.
Jika ada pertanyaan yang belum
dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
c.
Pewawancara dapat segera
mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding,
atau dengan melihat wajah atau gerak gerik responden.
Kekurangan wawancara adalah sebagai berikut.
a.
Wawancara memerlukan biaya yang
sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data.
b.
Wawancara hanya dapat
menjangkau jumlah responden yang kecil.
c.
Kehadiran pewawancara mungkin
mengganggu responden.
Daftar pertanyaan untuk wawancara ini,
disebut interview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok
yang ditanyakan disebut pedoman wawancara (interview guide).
Teknik wawancara ini dapat dibedakan atas dua, yaitu
sebagai berikut,
a.
Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana
pewawancara menggunakan (mempersiapkan) daftar pertanyaan, atau daftar isian
sebagai pedoman saat melakukan wawancara.
b.
Wawancara tidak berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana
pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai
penuntun selama dalam proses wawancara.
2.
Observasi
Observasi adalah pemilihan, pengubahan,
pencatatan dan pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan
organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.
Dari definisi observasi di atas, terdapat
7 hal yang menjadi komponen observasi , yaitu sebagai berikut.
a.
Pemilihan, menunjukkan pengamat
mengedit dan memfokuskan pengamatannya secara sengaja atau tidak.
b.
Pengubahan, menunjukkan bahwa
observasi boleh mengubah prilaku atau suasana, tanpa mengganggu kewajarannya.
c.
Pencatatan, menunjukkan upaya
merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan catatan lapangan, sistem kategori
dan metode-metode lainnya.
d.
Pengodean, menunjukkan proses
penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode reduksi data.
e.
Rangkaian prilaku dan suasana,
menunjukkan bahwa observasi melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan
pada berbagai prilaku dan suasana.
f.
In situ, menunjukkan bahwa
pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah, walaupun tidak berarti
tanpa menggunakan manipulasi eksperimental.
g.
Tujuan empiris, menunjukkan
bahwa observasi memiliki bermacam-macam fungsi dalam penelitian, deskripsi,
melahirkan teori dan hipotesis, atau menguji teori atau hipotesis.
Kelebihan teknik observasi adalah sebagai berikut.
a.
Data yang diperoleh adalah data
aktual/segar dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadiya
tingkah laku.
b.
Keabsahan alat ukur dapat
diketahui secara langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan
muncul atau mungkin juga tidak muncul. Karena tingkah laku dapat dilihat atau
diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu
yang dimaksudkan untuk diukur.
Kelemahan teknik observasi adalah sebagai berikut.
a.
Untuk memperoleh data yang
diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang
diharapkan terjadi/muncul.
b.
Beberapa tingkah laku, seperti
tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati
bahkan mungkin dapat membahayakan si pengamat jika diamati.
Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
seperti berikut ini.
a.
Observasi berstruktur.
Merupakan observasi di mana pengamat dalam
melaksanakan observasinya, menggunakan pedoman pengamatan.
b.
Observasi tak berstruktur.
Merupakan observasi di mana pengamat dalam
melaksanakan observasinya, melakukan pengamatan secara bebas.[2]
3.
Tes (test)
Tes sebagai instrumen pengumpul data
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.[3]
Ada beberapa macam tes instrumen pengumpul data,
antara lain :
a.
Tes kepribadian
Tes kepribadian adalah tes yang digunakan
untuk mengungkapkan kepribadian seseorang.
b.
Tes bakat
Tes bakat adalah tes yang digunakan untuk
mengukur atau mengetahui bakat seseorang.
c.
Tes prestasi
Tes prestasi adalah tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
d.
Tes intelegensi
Tes intelegensi adalah tes yang digunakan
untuk membuat penaksiran atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang
dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang diukur intelegensinya.
e.
Tes sikap
Tes sikap adalah tes yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter,
data yang relevan penelitian.[4]
Jadi dapat disimpulkan
bahwa, Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu seperti berikut : (1) Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan langsung ole pewawancara kepada responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam, (2) Observasi adalah
pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian prilaku dan suasana
yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris,
(3) Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, dan (4)
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian.
B. Informan Penelitian
Informan adalah orang
yang memberikan informasi. Dengan pengertian ini maka informan dapat dikatakan
sama dengan responden, apabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh
pihak peneliti. Istilah “informan” ini banyak digunakan dalam penelitian
kualitatif. Pada penelitian jenis kuantitatif informan sering disebut
sebagai responden karena hanya memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang disajikan peneliti. Dalam penelitian kualitatif disebut informan karena
bersifat memberikan informasi secara mendalam yang dibutuhkan peneliti.
Menurut Hendarsono
dalam Suyanto, informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu: [5]
1.
Informan kunci (key informan),
yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini Tetua Adat Banjar Tirta Yoga yang
menjadi informan kunci.
2.
Informan utama, yaitu mereka yang
terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama
dalam penelitian ini adalah masyarakat Banjar Tirta Yoga yang dahulunya pernah
melaksanakan pernikahan ngerorod.
3.
Informan tambahan, yaitu mereka
yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam
interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan adalah masyarakat adat Banjar
Tirta Yoga yang pernah menjadi saksi atau pernah melihat prosesi pernikahan
ngerorod.
Jadi Dapat disimpulkan
uraian di atas, maka informan ditentukan dengan teknik purposive yaitu
penentuan informan tidak didasarkan pedoman atau berdasarkan perwakilan
populasi, namun berdasarkan kedalaman informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan
menemukan informan kunci yang kemudian akan dilanjutkan dengan informan lainnya
dengan tujuan mengembangkan dan mencari informasi sebanyakbanyaknya yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
C. Analisis data Kualitatif
Data kualitatif berbentuk
deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia
yang dapat diamati. Data kualitatif dapat di pilah menjadi tiga jenis :[6]
1.
Hasil pengamatan: uraian rinci
tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkahlaku yang diamati dilapangan.
2.
Hasil pembicaraan: kutipan
l;angsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan, dan
pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam.
3.
Bahan tertulis: petikan atau
kesuluruhan dokumen, surat menyurat, rekaman, dan kasus sejarah.
Analisis data dalam penelituian
kualitatif mengharuskan peneliti bersifat cermat dan tekun. Peneliti harus
focus pada tujuan penelitian dan pengumpulan data yang di butuhkan. Kemudian
barulah peneliti masuk ke tahap selanjutnya dalam penelitian yaitu analisi
data. Peneliti dengan metode ini lebih banyak melakukan pendekatan dan
perkenalan kepada subjek penelitiannya, sehingga lebih banyak membutuhkan waktu
untuk melakukan pertemuan-pertemuan dengan subjek penelitian.
Macam-macam cara yang dapat di
ikuti. Tidak ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangan bagi setiap
semua penelitian. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti
langkah-langkah berikut yang masih sangat bersifat umum, yakni (1) reduksi
data, (2) display/penyajian data, (3) mengambil kesimpulan dan verivikasi.[7]
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah meilih data yang paling penting
dari data yang tidak terlalu penting. Dalam proses pengumpulan data tentu
peneliti akan mengumpulkan seluruh data yang berkaitan dengan subjek
penelitiannya tersebut. Namun dari seluruh data yang terkumpul peneliti harus
memilih lagi data mana yang paling relevan dengan subjek penelitiannya. Proses
inilah yang dikenal sebagai reduksi data. Peneliti harus melakukan reduksi data
agar penulis dapat focus mencari kesimpulan dari penelitiannya tersebut.
Reduksi data bisa dilakukan sejak pemulaan pengumpulan
data. Semua data pada tiap harinya dapat di reduksi sehingga didapatkan data
yang sesuai dengan masalah penelitian. Kemudian diakhir pengumpulan data pun
peneliti melakukan reduksi data dari awal hingga akhir. Pneliti menyaring
kembali seluruh data dan mereduksinya sehingga didapatkan intisari dari penemuan-penemuan
di lapangan.
Proses reduksi data meliputi
beberapa teknik yaitu:[8]
a.
Coding
Coding atau pengkodean adalah sebuah proses pemberian
kode bagi kata-kata serta frase yang bertujuan mendeskripsikan dan
mengidentifikasi makna dan pola data. Proses ini bertujuan merefleksikan makna,
menghubungkan sehingga peneliti dapat lebih mudah menyimpulkan sesuatu dari
data yang di kodekan.
b.
Identifikasi tema
Setiap data temuan yang di dapatkan dari lapangan
dapat digolongkan kedalam tema-tema. Identifikasi tema dapat dilakukan sejak
penelitian teori yang digunakan hingga penelitian lapangan. Identifikasi tema
dilakukan juga agar memudahkan peneliti mengambil kesimpulan.
c.
Review tema
Review tema dimaksudkan untuk melihat kembali
tema-tema yang telah ditentukan. Apabila diperlukan adanya penyesuaian maka
peneliti bisa menyesuaikan kembali tema-tema tersebut.
d.
Klasifikasi data
Klasifikasi data dimaksudkan bagi data-data kecil.
Data-data kecil yang didapatkan oleh peneliti diklasifikasikan menjadi
kategori-kategori yang kemudian dicari hubungan antar satu kategori dengan
kategori lainnya.
e.
Meringkas data
Meringkas data dilakukan apabila data yang dikumpulkan
dirasa terlalu besar oleh peneliti. Maka peneliti boleh meringkas data-data
tersebut agar tidak terlalu panjang. Teknik ini digunakan pada saat penelitian
lapangan baik setiap ditemukan data maupun ketika akhir penelitian.
2. Display Data / Penyajian Data
Proses penyajian data adalah salah satu proses penting
dalam penelitian kualitatif. Seluruh proses penelitian tertumpu pada penyajian
data. Semua data yang diperoleh oleh peneliti kemudian disajikan dalam bentuk
kata-kata dalam kalimat. Penyajian data dapat dilakuakan dengan beberapa teknik
sesuai dengan data yang didapat dari lapangan. Diantara teknik
tersebut adalah :
a.
Transkrip Wawancara
Transkrip data adalah mengubah data suara menjadi data
tertulis. Atau secara sederhana adalah menulis hasil wawancara baik yang
wawancara secara mendalam maupun kuisioner dan lain sebagainya. Proses ini
dimaksud agar data wawancara dapat disajikan olehpeneliti dalam hasil
penelitiannya. Peneliti juga harus mengurainhasil wawancara yang bersifat
percakapan (bahsa lisan) menjadi sebuah data yang deskriptif (bahasa tulisan).
b.
Deskripsi Data
Deskripsi data adalah penyajian data dengan penjelasan
yang bersifat menggambarkan hakikat kenyataan dilapangan. Penelitian dengan
metode kualitatif pada asalnya memang bersifat deskriptif sehinga deskripsi
data dalam penyajian data merupakan inti dari penelitian metode ini.
c.
Analisis Naratif
Analisis yang dimaksud adalah proses penyampaian data
yang berupa cerita, atau penyatuan potongan-potongan data menjadi sebuah
kronologi yang tersusun secara rapi.
d.
Analisis Biografi
Analisis biografi adalah penyajian data yang berupa
biografi subjek penelitian. Analisis ini memungkinkan pembaca hasil penelitian
mengetahui latar belakang subjek penelitiannya, baik orang yang diwawancara
maupun orang-orang yang menjadi sumber data lainnya.
e.
Hermeneustics
Ilmu hermenetik pada asalnya adalah ilmu yang
digunakan dalam memahami bible (kitab suci Kristen). Namun dewasa ini metode
ini digunakan secara meluas. Ilmu hermenetik dimaksudkan untuk mencari makna
dari data yang berupa teks. Pada penelitian kualitatif hermenetiks juga
digunakan sebagai pendekatan metode memahami makna pada data yang berupa
kata-kata.
f.
Semiotics
Semiotik adalah pendalaman makna pada data yang berupa
tanda-tanda dan simbol-simbol yang telah disepakati dan digunakan di masyarakat
atau lingkungan tempat subjek penelitian itu berada.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan adalah analisis terakhir yang
dilakuakan oleh peneliti di akhir penelitiannya. Kesimpulan baru bisa diperoleh
ketika seluruh data telah terkumpul dan semua proses analisis data baik reduksi
maupun penyajian data sudah dilakukan. Maka ketika itu barulah peneliti bisa
menarik kesimpulan dari seluruh penelitiannya tersebut.
Penarikan kesimpulan dilakuakan dengan cara mereview
kembali seluruh data dan mereview hasil analisis data yang lainnya. Dalam
proses penarikan kesimpulan ini peneliti dapat melahirkan teori baru, atau
memperkuat teori yang telah ada atau menyempurnakannya. Penelitian dengan
metode kualitatif lebih mengutamakan proses daripada hasil sehingga peneliti
harus lebih banyak konsentrasi dalam menginterpretasikan data pada penyajian
data. Setidaknya ada dua metode yang dapat digunakan dalam mencari kesimpulan
penelitian, yaitu :
a.
Analisis komperatif, maksudnya
adalah membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain atau
membandingkan antar data yang sudah ada satu dengan lainnya.
b.
Analisis relation, maksudnya
adalah mencari hubungan antar data satu dengan lainnya.[9]
Jadi dapat disimpulkan
bahwa, Data kualitatif dapat di pilah menjadi tiga jenis, yaitu Hasil
pengamatan, Hasil pembicaraan, dan Bahan tertulis. Salah satu cara yang dapat
dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang masih sangat bersifat
umum, yakni (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, (3) mengambil
kesimpulan dan verivikasi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pengumpulan data adalah
pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau
karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan
menunjang atau mendukung penelitian.
2.
Informan adalah orang yang
memberikan informasi. Dengan pengertian ini maka informan dapat dikatakan sama
dengan responden, apabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak
peneliti. Istilah “informan” ini banyak digunakan dalam penelitian
kualitatif. Pada penelitian jenis kuantitatif informan sering disebut
sebagai responden karena hanya memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang disajikan peneliti.
3.
Data kualitatif berbentuk
deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang
dapat diamati. Data kualitatif dapat di pilah menjadi tiga jenis :
1)
Hasil pengamatan
2)
Hasil pembicaraan
3)
Bahan tertulis
B.
Saran
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu pemakalah memohon saran dan kritik para pembaca demi kesempurnaan
makalah pemakalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Bungin, Analisis Data
Kualitatif, Raja Grafindo, Jakarta, 2005
Hamid Darmadi, Metode Penelitian
Pendidikan dan Sosial, Alfabeta, Bandung,
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,(Bogor: Ghalia Indonesia,2002)
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian
untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta)
Nurul zuriah, Metodologi Penelitian
Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi(Jakarta: Bumi Akasara, 2007)
Herdarsono,
M.Pd., Penelitian Pendidikan jenis,metode, dan prosedur, Jakarta
: KENCANA predana media group, 2005,
Samiaji Sarosa, Penelitian
Kualitatif Dasar-Dasar. Index, Jakarta, 2012,
S. Nasution, M.A., Metode
Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsio Bandung,
[1] M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya,(Bogor: Ghalia Indonesia,2002) hlm. 83
[2] Ibid. hlm 83-88
[3] Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula, (Bandung: Alfabeta) hlm. 76
[4] Nurul zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan
Teori-Aplikasi(Jakarta: Bumi Akasara, 2007)hlm 172
[5] Herdarsono, M.Pd., Penelitian Pendidikan jenis,metode, dan prosedur, Jakarta
: KENCANA predana media group, 2005, hlm. 171-172
[6] Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif, Raja Grafindo, Jakarta, 2005.
Hlm 37
[7] Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Alfabeta,
Bandung, 2013. Hlm. 291
[8] Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Index, Jakarta,
2012, hlm. 73
[9] S. Nasution, M.A., Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsio
Bandung, 2003. Hlm. 130
No comments:
Post a Comment