Iklan Sponsor

Wednesday 24 June 2020

PENJUALAN HARGA KELAPA SAAT PANDEMI COVID-19 DI TANJUNG JABUNG BARA

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE <![endif]-->



https://kasirpintar.co.id/register?r=0MEF6


PENJUALAN HARGA KELAPA SAAT PANDEMI COVID-19
DI TANJUNG JABUNG BARAT

Dea Ariyani Putri
Nim : 19.23.727
STAI An-Nadwah Kuala Tungkal, Jambi, Indonesia

Abstrak : Pandemi COVID-19 memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik tidak saja negara-negara besar akan tetapi hamper seluruh negara di dunia. Rasanya tidak ada satu negarapun yang tidak terdampak pandemic COVID-19 saat ini. Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak terutama pada sisi ekonomi. Indonesia yang didominasi oleh Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) perlu memberikan perhatian khusus terhadap sektor ini karena kontribusi UMKM terhadap pereknomian nasional yang cukup besar. Tulisan pendek ini mencoba untuk menganalisa dampak pandemi COVID-19 terhadap eksistensi UMKM di Indonesia dan bagaimana solusi darurat dalam membantu UMKM bertahan dalam situasi pandemi COVID-19. Sumber host diduga berasal dari hewan terutama kelelawar, dan vektor lain seperti tikus bambu, unta dan musang. Gejala umum berupa demam, batuk dan sulit bernapas. Kemudian Harga pinang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dalam lima bulan terakhir. Kenaikan dipicu oleh menurunnya hasil panen, sementara permintaan dari India terus meningkat. Meskipun para petani sedang mengalami masa-masa sulit disebabkan karena pinang sedang musim trek.

Kata Kunci : Pandemi, Covid, dan UMKM




A.    Pendahuluan
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

B.     Pembahasan
1.      Pengertian Covid-19
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:
a.       Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
b.      Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
c.       Pneumonia.
SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. 
Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:
a.       HCoV-229E.
b.      HCoV-OC43.
c.       HCoV-NL63.
d.      HCoV-HKU1.
e.       SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
f.       MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
g.      COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020

2.      Gejala Infeksi Coronavirus  
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
a.       Hidung beringus.
b.      Sakit kepala.
c.       Batuk.
d.      Sakit tenggorokan.
e.       Demam.
f.       Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:
a.       Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
b.      Batuk dengan lendir.
c.       Sesak napas.
d.      Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.[1]

3.      Penjualan Harga Pinang Saat Pandemi Covid-19 Di Tanjung jabung Barat
Harga pinang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dalam lima bulan terakhir. Kenaikan dipicu oleh menurunnya hasil panen, sementara permintaan dari India terus meningkat. Harga biji pinang kering di tingkat petani sekarang ini Rp 6.000- Rp 7.000 per kilogram, atau naik dibandingkan dengan lima bulan sebelumnya yang masih Rp 3.000-Rp 3.500 per kilogram.
”Harganya memang naik terus sejak tahun lalu,” kata Saniyah, petani pinang di Desa Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Jumat (11/2). Meski harga pinang sedang tinggi, lanjut Saniyah, keuntungan petani tidak signifikan. Pasalnya, tanaman sedang mengalami masa trak (masa di mana buah berkurang) sehingga hasil panen menurun. Biasanya, kata Saiyah, dia bisa memanen sekitar dua kuintal buah pinang setiap dua minggu. Namun, hasil panen saat ini menurun hampir setengahnya.
Hasil panen biasanya dijemur di pinggir jalan, kemudian kulitnya dikupas sebelum bijinya dijual ke pengepul. Dari pengepul, biji pinang lalu dibawa ke gudang pengolahan sebelum diekspor ke India.
Dalam lima tahun terakhir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah mengekspor pinang secara langsung ke India. Salah seorang eksportir pinang, Jamal Darmawan, mengatakan, harga pinang terus melambung sejak ekspor berhasil dilakukan. Kondisi ini jauh berbeda dengan sebelumnya, saat ekspor dilakukan melalui Singapura setelah ditampung oleh pengepul di Medan dan Padang. ”Dulu harga pinang hanya sekitar Rp 2.000 per kilogram. Sekarang bisa Rp 8.000 per kilogram,” tuturnya.[2]
Petani komoditi pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sedang mengalami masa-masa sulit.
Pasalnya di saat harga sedang tinggi di tingkatan pengepul harga naik sampai Rp12.000 per kg. Apesnya, tandan buah segar (TBS) pinang memasuki musim trek.
Kondisi ini membuat para petani pinang kesulitan ekonomi dengan menipisnya hasil Panen.
"Rata-rata dari luasan sehektare panen satu hingga ton, sekarang cuma bisa panen sisa sebanyak 20 sampai 30 kg sekali panen per hektare," ungkap Rohim petani pinang di Sungai Gebar, Kuala Betara, Tanjab Barat, Kamis.
Dampak dari minimnya hasil panen membuat petani pinang di Tanjabbar mesti putar otak mengatasi kesulitan ekonomi dengan cara mencari pinjaman uang ke tengkulak sementara menunggu berakhirnya musim trek.
"Musim trek seperti ini biasanya bisa sampai dua bulan ke depan. Jadi terpaksa ngutang dulu ke Bos tengkulak biar agak bernapas," timpal petani lainnya, Slamet mengakali kebutuhan dapurnya.
Hal ini diakui salah satu pengepul pinang, Amat, ia mengatakan dirinya terpaksa memberi pinjaman ke petani, karena pertimbangan rerata petani yang ngutang merupakan pelanggan lama.
"Kalau pas lagi masuk musim trek ya kita harus ada toleransi. Hampir rata-rata ngutang untuk kebutuhan belanja sehari-hari. Nanti bayarnya dicicil pas panen berikutnya," ujar Amat. "Kalau saya sih gak masalah yang penting saling pengertian. Solanya pelanggan sudah seperti keluarga sendiri," pungkasnya. (Henky)[3]

C.    Penutup
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan: Hidung beringus, Sakit kepala, Batuk, Sakit tenggorokan, Demam, Merasa tidak enak badan.
Harga pinang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dalam lima bulan terakhir. Kenaikan dipicu oleh menurunnya hasil panen, sementara permintaan dari India terus meningkat. Harga biji pinang kering di tingkat petani sekarang ini Rp 6.000- Rp 7.000 per kilogram, atau naik dibandingkan dengan lima bulan sebelumnya yang masih Rp 3.000-Rp 3.500 per kilogram.




Daftar Pustaka

https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus Diakses pada tanggal 04 Juni 2020


Tuesday 2 June 2020

Skripsi milda


STRATEGI DAKWAH MAJELIS PENGAJIAN AL-HASYIR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA  DI KELURAHAN TUNGKAL III
KECAMATAN TUNGKAL ILIR


SKRIPSI


Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)




Description: Description: Description: logo-stai-jpeg
 









Oleh

MILDA JUNITA
NIM.15.31.1064302-1108-4055





YAYASAN PENDIDIKAN DAN AMAL SOSIAL AN-NADWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2019

ABSTRAK

Milda Junita. (NIM/NIMKO :15.31.1064/13001-3115-18473 2019
Strategi Dakwah Majelis Pengajian Al-Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Jama’ah Di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir
Pembimbing I           : Drs. H. Syamsuddin Abd, M.Ud
Pembimbing II         :  Drs. M.  Habli  Zainal, M, Ud

Kata Kunci : Strategi Dakwah , Pengajian Al-Hasyir, Pemahaman Agama

Strategi merupakan serangkaian perencanaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi merupakan peranan yang sangat penting bagi pergerakan kegiatan dakwah. Karena, strategi dakwah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh majelis untuk mencapai tujuan dakwah, bila strategi yang diterapkan dalam berdakwah itu baik, maka aktivitas dakwah akan banyak yang mengkutinya
Strategi merupakan serangkaian perencanaan untuk mencapai yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi merupakan peranan yang sangat penting bagi pergerakan kegiatan dakwah. Karena, strategi dakwah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh majelis untuk mencapai tujuan dakwah, bila strategi yang diterapkan dalam berdakwah itu baik, maka aktivitas dakwah akan banyak yang mengkutinya
Berdasarkan uraian di atas (1) Bagaimana Strategi Dakwah Majelis Al Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Terhadap Jama’ah di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat?(2)Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi  Majelis Al Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Jama’ah di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat (3) Bagaimana Upaya Majelis Al Hasyir Mengatasi Hambatan dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Jama’ah di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,gambar, dan bukan angka-angka yang berasal dari wawancara, catatanlaporan dokumen, dan lain-lain
Dari hasil Penelitian ini adalah dakwah tidak menekankan pada hasil, tetapi memetingkan tugas dan proses, kewajiban hanya menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan, tidak dituntut berhasil keberhasilan dakwah terkait dengan campur tangan Allah SWT dan kemauan seseorang dalam menerima  dakwah yang sudah disampaikan

 

NOTA DINAS

                 Kuala Tungkal,    November 2019
Pembimbing  I             :
Pembimbing II            : Drs. M.Habli Zainal, M.Ud
Alamat                                    : STAI An-Nadwah Kuala Tungkal
                                      Jl. Kapt. Pierre Tendean Ka. Tungkal
               
Kepada
            Yth. Ketua STAI An-Nadwah Kuala Tungkal
            di_
                      Kuala Tungkal
            Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
            Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa Skripsi saudara mahasiswi Milda Junita dengan NIM 15.31.1064 NIMKO: 1300131151473 yang berjudul Strategi Dakwah Majelis Pengajian Al-Hasyir Dalam Meningkatkan Pehaman Agama Jama’ah Di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir telah dapat diajukan untuk di munaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nadwah Kuala Tungkal Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
            Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut dapat diterima dengan baik. Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.


            Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Dosen Pembimbing  I                                     Dosen Pembimbing  I I                      


                                                                        Drs. M. Habli Zainal, M,Ud.
NIPY.                                                             NIPY. 19610920 198908 009

PERSETUJUAN PRAMUNAQASAH

Kuala Tungkal,     November 2019

Pembimbing    II : Drs. M. Habli Zainal, M.Ud
Alamat            : STAI An-Nadwah Kuala Tungkal
Jl. Pierre Tendean Kuala Tungkal

Kepada
Yth. Ketua STAI An-Nadwah
di_
      Kuala Tungkal
   
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Bersama ini kami beritahukan bahwa judul dan proposal skripsi yang diajukan oleh mahasiswi :
Nama                 : Milda Junita
NIM                  : 15.31.1064
Jurusan              :  Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
Judul Skripsi     : Strategi Dakwah Majelis Pengajian Al
Hasyir Dalam Meningkatkan Pehaman Agama Jama’ah Di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir’’
setelah melakukan proses pembimbingan, maka pada prinsipnya telah dapat kami setujui untuk dipramunaqasahkan, dengan Skripsi seperti terlampir.
Demikian untuk dapat diproses sebagaimana mestinya, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
                                        Pembimbing II



                                            Drs. M. Habli Zainal, M.Ud
                                           NIPY.19610920 198908 009
                                             

 

PERSEMBAHAN
Karya tulis berbentuk skripsi ini penulis persembahkan khusus untuk yang tercinta Suamiku kedua Orang Tua Ayah & Ibu
Bapak Kori
&
  Ibu Syadariah
Dengan kasih sayang yang tulus dan hati yang ikhlas mereka selalu setia mendidik hingga kini terselesaikanlah skripsi ini dengan sebagaimana mestinya.
Selalu mendukung, dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi.


Tidak lupa kepada para sahabat seperjuangan yang selalu memberikan semangat untuk penyelesaian penulisan skripsi ini. Hanya do’a yang dapat kupanjatkan kepada Allah SWT agar mereka semua diberi balasan yang setimpal, dengan segala permohonan yang tulus selama ini semoga Allah selalu memberikan Taufik dan Hidayah-Nya, Amiin.

Description: stai baruYAYASAN PENDIDIKAN DAN AMAL SOSIAL AN – NADWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN – NADWAH KUALA TUNGKAL
KOPERTAIS WILAYAH XIII JAMBI
STATUS TERAKREDITASI
Alamat : JL.Kapten Piere Tendean Tlp. (0742) 22190 Kuala Tungkal 36513 email staiannadwahkualatungkal@gmail.com
 


PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Strategi Dakwah Majelis Pengajian Al-Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir  yang diajukan oleh Milda Junita dengan Nomor Induk Mahasiswa : 15.31.1064 telah dimunaqasahkan oleh sidang  Munaqasah STAI An-Nadwah Kuala Tungkal. Pada hari Selasa tanggal 17 Maret 2020 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Komunikasi dan Penyiaran Islam
                                                                                               
Kuala Tungkal,  17 Maret 2020
                                                            Ketua STAI An-Nadwah Kuala Tungkal



                                                            Drs. H. Mahyuddin Arif, M.Ud
                                                            NIPY. 19520914 198404 002           

Ketua Sidang                                                  Sekretaris Sidang



Supriono , S.Kom.I,.M.I.Kom                     Supriadi,S.Kom.I,.M.Sos
NIPY. 199204109 201510 100                      NIPY.19920723 201903 127            
Penguji I                                                          Pembimbing I


Dr. Heru Setiawan, S.Pd.I, M.Pd.I              Drs.M Habli Zainal, M.Ud
NIPY. 19900417 201405 025                        NIPY.19610920 198908 008
Penguji II                                                        Pembimbing II


Sahroni,S.Pd,.M.Pd.I                                     Drs.H. Syamsuddin Abd.,M.Ud  
NIPY.19900418 201608 107                              NIPY. 19541231 198404 005


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... ........ i
ABSTRAK...................................................................................................... ........ ii
NOTA DINAS................................................................................................ ........ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................................. ........ iv
PENGESAHAN............................................................................................. ........ v
MOTTO........................................................................................................... ........ vi
PERSEMBAHAN.......................................................................................... ........ vii
KATA PENGANTAR................................................................................... ........ viii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ........ x
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ........ xii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah..................................................................... ........ 1
B.  Rumusan Masalah.............................................................................. ........ 8
C.  Fokus Masalah.................................................................................... ........ 8
D.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................ ........ 9
E.   Landasan Teoritis............................................................................... ........ 10
F.   Studi Relevan..................................................................................... ........ 28
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
A.  Pendekatan Penelitian........................................................................ ........ 31
B.  Jenis Sumber Data.............................................................................. ........ 32
C.  Setting dan Subjek Penelitian............................................................ ........ 34
D.  Metode Pengupulan Data................................................................... ........ 34
E.   Analisis Data...................................................................................... ........ 36
F.   Jadwal Penelitian................................................................................ ........ 38
BAB III GAMABARAN UMUM KELURAHAN TUNGKAL III KECAMATAN TUNGKAL ILIR DAN MAJELIS AL-HASYIR
A.  Historis dan Geografis Kel. Tungkal III Kec.Tungkal Ilir................. ........ 41
B.  Struktur Organisasi Kel. Tungkal III Kec. Tungkal Ilir.............................. 42
C.  Keadaan Penduduk dan Mata Pencarian ................................................... 45
D.  Keadaan Sarana dan Prasarana ................................................................... 50
E.   Sejarah Berdirinya Majelis Al-Hasyir.......................................................... 53

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A.  Starategi Dakwah Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Jama’ah Majelis Al-Hasyir Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat…..            .           .           61
B.  Faktor Penddukung dan Penghambat Dakwah Majelis Al-Hasyir Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir...................................................................... .         64
C.  Upaya Strategi Dakwah Majelis Al-Hasyir Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir          ............................................................................................................. 68
BAB V PENUTUP
A.  Kesimpulan......................................................................................... ........ 72
B.  Saran-Saran........................................................................................ ........ 73
C.  Penutup........................................................................................................ 75

            DAFTAR PUSTAKA
            LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama yang sempurna dan universal, agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Ia adalah sebuah sistm kehidupan yang tidak ada sistem manapun yang dapat menandingi dan menyamainya karena semua sistem tesebut adalah manusia. Sedangkan Islam adalah ciptaan Allah SWT. Oleh karena itu, manusia dibekali akal pikiran untuk merumuskan sistem yang dapat di jadikan sebagai alat atau jalan untuk menjelaskan pemahaman tentang Islam. Pada dasarnya konsep Islam tentang pendidikan, bertujuan untuk memelihara fitrah manusia, mewariskan nilai-nilai, dan pembentukan manusia seutuhnya insan kamil yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Untuk itulah manusia dibekali dengan akal pikiran agar dapat menciptakan metode pendidikan yang dinamis, efektif dan dapat mengantarkannya pada kebahagiaan hidup dunia akhirat. Kenyataannya, dewasa ini ditemukan banyak metode, kurikulum, dan lembaga pendidikan yang hanya membentuk menurut keinginan dunia moderen pada satu sisi dan tidak memperhatikan aspek lain yang tidak dijangkau oleh kemoderenan itu sendiri seperti aspek-aspek batiniyah dan aspek-aspek rohaniyah. Kondisi seperti ini menuntut adanya penggalian kembali konsep pendidikan yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw.
Ajaran   Islam  bersifat universal karena  Islam  tidak  membeda-bedakan manusia berdasarkan ras, suku, budaya, warna kulit dan daerah.


kebenaran yang terkandung dalam ajaran  Islam  itu menurut kodratnya harus disiarkan kepada umat manusia sebagai bentuk pelaksanaan ajaran  Islam  sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. Agar terwujud tatanan kehidupan yang sesuai dengan ajaran  Islam , Agama  Islam  itu sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk menyebarluaskan kebenaran dan keluhuran  Islam  sesuai kemampuan yang kita punya, dan atas dasar  itulah, tampak jelas bahwa  Islam  merupakan agama dakwah.
Terkait dakwah sebagai proses penyampaian ajaran Islam, yang mengajarkan tiga hal, yaitu kesetaraan gender dalam dakwah, kewajiban berdakwah, dan pesan dakwah sesuai dengan keadaan mitra ( penerima) dakwah. Dalam kehidupan di tengah masyarakat, sering kali dakwah diartikan hanya seperti dalam hadis seorang ulama sebagai pendakwah menyampaikan pesanya di hadapan khalayak. Pada akhirnya dakwah dipahami sebagai tugas ulama semata , bentuk dakwah hanya ceramah agama dan mitra dakwah terdiri banyak orang. Dakwah Islam meliputi wilayah yang luas dalam semua aspek kehidupan. Ia memiliki ragam bentuk, metode, media, pesan, pelaku, dan mitra dakwah.[1]
Islam  adalah agama yang menganjurkan seluruh umat menyeruh kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran, untuk mengembangkan ajaran  Islam  yang benar adalah  melalui komunikasi dalam berdakwah, berdakwah suatu proses yang akurat dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mudah diketahui, dihayati dan kemudian diamalkan.
Dakwah yang merupakan kegiatan mengajak, membimbing dan memimpin orang yang belum mengerti tentang ajaran Agama  Islam , dan membimbing umat dari  jalan yang sesat menuju kejalan baik dan mengajak  untuk taat dalam beribadah kepada Allah swt. Pehaman yang dapat ditemukan adalah bahwa dakwah bersifat persuasive yaitu mengajak manusia secara halus. Kekerasan, pemaksaan, intimidasi, ancaman atau teror agar seseorang melaksanakan ajaran Islam tidak bisa dikatakan dakwah.
Sebagai suatu usaha, aktivitas dakwah harus bisa diukur keberhasilanya. Oleh karena itu, tujuan aktivitas dakwah harus merumuskan secara defenitif, ada lima ciri dakwah yang efektif.
1.      Jika dakwah dapat memberikan pengertian kepada masyarakat tentang apa yang didakwahkan
2.      Jika masyarakat merasa terhibur oleh dakwah yang diterima
3.      Jika dakwah berhasil meningkatkan hubungan baik antara Da’i dalam masyarakat
4.      Jika dakwah dapat mengubah sikap masyarakat
5.      Jika dakwah berhasil memancing respon masyarakat berupa tindakan[2]
Dakwah tidak menekankan pada hasil, tetapi memetingkan tugas dan proses, kewajiban hanya menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan, tidak dituntut berhasil, keberhasilan dakwah terkait dengan campur tangan Allah SWT dan kemauan seseorang dalam menerima  dakwah yang sudah disampaikan di jelaskan dalam surah Ar’Ra’du ayat 11 sebagai berikut :
3 žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 !#sŒÎ)ur yŠ#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß Ÿxsù ¨ŠttB ¼çms9 4 $tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrߊ `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ  
Artinya :... “Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. ( Ar’Ra’du 13:11)[3]

Dakwah tidak akan berhasil jika hanya menunggu hidayah saja tanpa diusahakan, karena memang kewajiban bagi setiap muslim untuk berdakwah namun aktivitas dakwah yang dilakukan oleh manusia itu tidak lepas dari hidayah atau petunjuk Allah SWT kepada setiap orang yang di kehendakiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
 y7¨RÎ) Ÿw ÏöksE ô`tB |Mö6t7ômr& £`Å3»s9ur ©!$# Ïöku `tB âä!$t±o 4 uqèdur ãNn=÷ær& šúïÏtFôgßJø9$$Î/ ÇÎÏÈ  
 Artinya : “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.[4] (QS. Al-Qashash (28): 56)
Penyampaian isi dakwah  tidak akan lepas dari konsep yang berasal dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang mengajarkan tentang tauhid, akhlak, filsafat, sains sosial, ekonomi dan  perkembangan budaya yang baik agar umat  Islam  bisa menggali pontensi-potensi yang ada.
Dalam pengertian tentang dakwah dapat dipahami setiap umat  Islam  berkewajiban menyampaikan dakwah yang berisi peringatan adanya larangan berbuat kemungkaran. Secara garis besar ilmu dakwah  hanya dibantu oleh ilmu keislaman dan sains sosial, ilmu dakwah masih membutuhkan hasil studi ilmu keislaman, karena disitu berasal[5]
Manusia adalah makluk ciptaan Allah SWT dengan struktur dan fungsi yang sempurna bila di bandingkan dengan makhluk tuhan yang lainnya. Manusia juga di ciptakan sebagai makluk multidimensional, memiliki akal fikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun social. Manusia membentuk kelompok masyarakat sehingga kemudian menjadi sebuah komunitas dalam komunikasi tersebut manusia saling berinteraksi untuk melengkapi satu sama lain dan mempertahankan hidupnya, komunitas tersebut dapat disebut sebagai organisasi atau majelis.
Majelis Ta’lim pada wilayah sangat di butuhkan bagi setiap masyarakat. Banyak manfaat yang bisa di dapat dengan menjadi aktifis dalam suatu Majelis Ta’lim terutama untuk diri sendiri. Dengan terbiasa mengikuti Majelis Ta’lim, jiwa kepemimpinan akan terlatih. Karena pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin minimal untuk dirinya sendiri.
Orang yang mengikuti Majelis Ta’lim di pandang lebih dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain. Masyarakat yang bergabung dalam Majelis Ta’lim memiliki iman yang lebih baik di bandingkan masyarakat yang tidak ikut Majelis Ta’lim. Karena di dalam Majelis Ta’lim masyarakat dapat belajar dan memahami tentang pengetahuan keagamaan dalam beribabah.
Salah satu mejelis yang berada pada Wilayah Kota Kuala Tungkal  di Kelurahan Tungkal III, yang aktif dalam kegiatan pengajian adalah Majelis Al-Hasyir. Adapun kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di Majelis Ta’lim ini antara lain pengajian rutin khusus setiap satu minggu sekali, Memperingati isra’ mi’raj, Nuzul Qur’an,dan Tahun baru Islm yang dilaksanakan setahun sekali.
Mejelis Ta’lim di yakini mampu mendukung pemahaman agama. Adapun harapan besar dari terbentuknya majelis ini yang hendak di capai oleh pengurus Majelis Ta’lim ini yaitu meningkatkan pemahaman para jamaah dan  dapat berkumpul dalam ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui keteladanan serta melalui contoh terbaik dalam ketaqwaan dan ketataatan itu yaitu mengikuti akhlak mulia Rasulullah SAW.
Setiap kegiatan yang mempunyai tujuaan, dalam proses pencapaiannya selalu menghadapi berbagai macam hambatan, demikian pula proses strategi dakwah yang dilakukan oleh Majelis Ta’lim dalam upaya melakukan pemahaman agama terhadap jama’ahnya, terkadang tidak mencapai sasaran seperti yang diarapkan, tiada lain ialah di karenakan oleh berbagai situasi dan kondisi serta hanbatan-hambatan yang dihadapi dalam proses strategi dakwah. Adapaun yang menjadi sasaran strategi dakwah pemahaman agama penelitian ini adalah jama’ah Majelis Ta’lim yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang terdapat pada Majelis Ta’lim Al-Hasyir.
Berdasarkan observasi peniliti bahwa mejelis Al-Hasyir dalam meningkatkan pemahaman jama’ah melalui strategi dakwah yang dilakukan oleh majelis Al-Hasyir yang sasaran utamanya adalah  pemuda dan  jama’ah  yang  mengikuti pengajian majelis Al-Hasyir latar belakang pendidikan tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)  terdapat juga mahasiswa- Mahasiswi dan masyarakat setempat yang belum paham dalam masalah Agama Islam maka peneliti bermaksud meniliti  strategi Majelis Al-Hasyir dalam meningkatkan pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir.[6]
Strategi merupakan serangkaian perencanaan untuk mencapai yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi merupakan peranan yang sangat penting bagi pergerakan kegiatan dakwah. Karena, strategi dakwah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh majelis untuk mencapai tujuan dakwah, bila strategi yang diterapkan dalam berdakwah itu baik, maka aktivitas dakwah akan banyak yang mengkutinya.
Berdasarkan Latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dakwah tidak akan berkembang dan mencapai titik maksimal jika tidak adanya strategi dakwah yang nyata. Perlu adanya strategi dakwah yang nyata untuk menghadapi dan  mempengaruhi berbagai objek dakwah yang ada, terutama dalam meningkatkan pemahaman agama pada jama’ah. Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk meneliti lebih dalam terhadap permasalahan tersebut. Dengan judul “Strategi Dakwah Majelis Ta’lim Al-Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabaupaten Tanjung Jabung Barat’’
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Strategi Dakwah Majelis Al Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
2.      Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi  Majelis Al Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
3.      Bagaimana Upaya Majelis Al Hasyir Mengatasi Hambatan dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
C.      Fokus Masalah
 Mengingat luasnya permasalahan yang akan bahas dalam penulisan skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memfokuskan masalah agar tidak terjadi kerancuan dalam pembahasannya. Dalam permasalahan ini, penulis memfokuskan pembahasan tentang : ‘’Strategi Dakwah Majelis Al-Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam Terutama Pada Jamaah yang ada di dalam majlis tersebut.

D.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.    Tujuan Penelitian
Secara umum skripsi merupakan salah satu persyaratan guna penyelesaian studi pada perguruan tinggi. Oleh karna itu penulis mempunyai satu kewajiban secara formal terkait pada aturan-aturan perguruan tinggi tersebut. Namun secara khusus penelitian ini bertujuan:
a.         Ingin mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Strategi Dakwah Majelis Al Hasyir Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b.         Ingin mengetahui Faktor Apa Saja Yang Mendukung Dan Menghambat  Strategi Dakwah Majelis Al Hasyir Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
c.         Ingin  Mengetahui Bagaimana Majelis Al-Hasyir mengatasi hambatan dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam di Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2.    Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.    Untuk menambah informasi, wawasan keilmuan dan pengetahuan dalam penerapan dakwah di Majelis Al Hasyir
b.    Untuk menjadi bahan acuan/perbandingan bagi penulis berikutnya khususnya di Majelis Al-Hasyir
c.    Untuk melengkapi persyaratan guna meraih gelar sarjana strata satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran  Islam (KPI) di Sekolah Tinggi Agama  Islam  An-Nadwah Kuala Tungkal.
E.       Landasan Teori
Teori sangat di perlukan sebagai landasan penulis untuk menyusun sekripsi. Teori berfungsi sebagai aturan pendapat yang memberikan batasan atau gambaran yang jelas dari apa yang penulis lakukan.  Dengan pemahaman kerangka teori, karya ilmiah yang di hasilkan dapat di pertanggung jawabkn. Adapun teori-teori dan konsep-konsep yang mendukung dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.    Strategi
Kata strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang terbentuk dari kata stratus yang berarti militer dan ag yang berarti memimpi [7] Lawrence R. Jauch dan Willian F. Glueck menyatakan bahwa Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tentangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Startegi komunikasi bias dikatakan sebagai suatu pola pikir dalam merencanakan suatu kegiatan mengubah sikap, sifat, pendapat, dan prilaku khayak.[8]Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan implementasi idea tau gagasan, perencanaan dan pelaksanaan sebuah kegiatan  dalam  kurun  waktu  tertentu.[9] Pada awalnya kata strategi hanya dikenal di kalangan militer, khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk memenangkan peperangan.  Semakin  hebat  strategi  yang  digunakan  (selain  kekuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk menang. Biasanya, sebuah strategi disusun dengan mempertimbangkan medan perang, kekuatan pasukan, perlengkapan perang dan sebagainya.
Dalam Kamu  Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Strategi adalah rencana yang cermat mengebai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus,[10] Konsep  dan  teori  dalam  ilmu  strategi  banyak  yang berasal dari strategi militer. Keputusan strategi, baik dalam bidang militer  maupun  dunia  usaha,  berkaitan  dengan  tiga  karakteristik umum, yaitu: strategi merupakan hal yang penting, strategi meliputi komitmen yang penting dari sumber daya, strategi tidak mudah diubah.
Strategi sebuah organisasi, atau subunit sebuah organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau diimplikasi oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan berupa:
a.       Saran-saran   jangka   panjang  atau   tujuan-tujuan   organisasi tersebut.
b.      Kendala-kendala   luas   dan   kebijakan-kebijakan   yang   atau ditetapkan sendiri oleh seorang pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak atasannya, yang membatasi skope aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan.
c.       Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut.
2.    Dakwah
a.    Pengertian Dakwah
Dakwah adalah kegiatan penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat[11]. Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa arab yang arti panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata bahasa arab, kata dakwah adalah bentuk dari isim mashdar yang berasal dari kata kerja (دعوة- يد عو-دعا) yang artinya menyeru, memanggil, mengajak.[12]
Dakwah islam merupakan ajakan berfikir, berdebat dan beragumen dan untuk menilai suatu kasus yang muncul dakwah Islam tidak dapat disikapi dengan keacuhan kecuali orang bodoh atau berhati dengki. Dakwah tidak bersifat memaksa dakwah adalah ajakan yang tujuannya dapat tercapai hanya dengan persetujuan tanpa paksaan dari objek dakwah.[13]
Sedangkan secara terminologi, istilah dakwah beragam definisinya banyak tokoh yang telah mendefinisikan kata tersebut:
1)        Menurut Prof. Toha yahya umar, yang dikutip Moh ali ajiz dalam bukunya, “dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, keselamatan, kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat”.[14]
2)         Moh. ali aziz mengutip pendapat anwar masyari bahwa “Dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang di lakukan dengan sadar dengan sengaja berupa ajakan kepada orang lain untuk beriman dan menaati Allah, amar ma’ruf nahi mungkar untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan yang di ridhoi Allah SWT”.[15]
3)      Pengutipan Moh. Ali aziz dari pendapat Syekh Ali Mahfudz, yakni “Dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka berbuat perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagian dunia dan akhirat”. [16]
Dari beberapa definisi dakwah di atas, dapat di simpulkan bahwa dakwah intinya mengandung maksud kegiatan untuk menyampaikan dan mengajarkan serta mempraktekkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari itu pengertian dakwah mencangkup pengertian antara lain
1)         Dakwah adalah aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru atau mengajak kepada orang lain untuk mengamalkan ajaran Islam.
2)         Dakwah adalah aktivitas yang pelaksanaannya bisa dilakukan dengan berbagai cara atau metode.
3)         Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap batin dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntunan syari’at.
Aktivitas dakwah hakikatnya tidak jauh berbeda dengan proses komunikasi, sebab, pada dasarnya merupakan penyampaian informasi agama Islam melalui proses komunikasi.[17]Terlepas dari beragamnya makna istilah ini, pemakaian kata dakwah dalam masyarakat Islam, terutama di Indonesia adalah sesuatu yang tidak asing Arti kata dakwah yang dimaksudkan adalah seruan dan ajakan kepada Islam.
Dakwah mengungkapkan kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, dimana da’i mengomunikasikan pesan dakwah kepada mad’u baik secata persorangan maupun kelompok. Dakwah adalah komunikasi  da’i dan mad’u.[18]
Tujuan dakwah dimaksudkan agar manusia mematuhi ajaran Allah dan Rasulnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta manusia yang berakhlak manusia.[19]Adapun tujuan dan sasaran aktivitas dakwah dapat diklasifikasikan menjadi:
1)         Mengajak orang belum masuk Islam untuk menerima Islam.
2)         Amar Ma’ruf Nahi Munkar, usaha mendorong manusia untuk melaksanakan ajaran islam dan meningkatkan hal-hal munkar dalam kehidupan sehari-hari.
b.    Unsur-Unsur Dakwah
Dakwah Islam meliputi wilayah yang luas dalam semua aspek kehidupan. Unsur-unsur dakwah adalah komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.
Unsur dakwah yang dimaksud adalah komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah. Unsure dakwah juga disebut sebagai dalam dakwah.
Unsur-unsur tersebut adalah da’I (Pelaku dakwah), mad’u (mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah (metode dakwah), dan atsar (efek dakwah).
1)         Da’I (Pelaku Dakwah)
Da’I adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, mauoun perbuatan yang dilakukan secara individu, kelompok atau organisasi/lembaga. Dalam ilmu komunikasi pendakwah sama halnya seperti komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan komunikasi kepada orang lain.
Da’I sebagai subjek dakwah merupakan orang yang aktif melaksanakan dakwah kepada masyarakat. Da’I ini ada yang melaksanakan dakwahnya secara individu atau organisasi.
2)         Mad’u ( Penerima Dakwah)
Mad’u merupakan sasaran dakwah atau manusia (objek) penerima dakwah, baik individu maupun kelompok, baik manusia yang beragama maupun tidak. Menurut Abu al-Fath al-Bayanuni yang dikutip Moh Ali Aziz mengatakan “Mitra dakwah (mad’u) adalah siapapun menjadi sasaran dakwah”.[20]
Penerima dakwah dapat juga disebut sebagai mitra dakwah, dengan maksud agar pendakwah (da’i) mempunyai hubungan ideal yang bekerjasama dalam amar ma’ruf nahi munkar. Mempelajari tentang unsur ini merupakan suatu keniscayaan dalam kebrhasilan suatu dakwah.[21]
3)         Maddah ( Materi Dakwah)
Materi dakwah juga disebut pesan dakwah yang berupa ajaran agama Islam. Pada prinsipnya, pean apapun dapat dijadikan sebagain materi dakwah selama tidak bertentangan dengan sumber utamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Dalam ilmu komunikasi pesan dakwah adalah massage yaitu simbol-simbol[22]. Pesan dakwah yang disampaikan da’I kepada mad’u secara umum diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
a)      Aqidah (keimanan), yakni aspek yang akan membentuk moral (akhlak) manusia. Iman merupakan esensi ajaran Islam dan erat kaitannya dengan akal dan wahyu. Akidah dalam Islam mencangkup masalah yang erat hubungannya dengan rukun Iman yakni iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikay-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada rasul-rasulNya, iman kepada hari akhir, iman kepada qada’ dan qadar.
b)      Syari’ah (hukum), yakni pesan yang mengandung dan mencangkup kemaslahatan social dan moral dengan tujuan memberikan gambaran yang benar terhadap hujjah dalil-dalil dalam melihat persoalan pembarua. Apakah bentul informasi pesan dakwah itu dianjurkan (mandub), dibolehkan (mubah), dianjurkan agar tidak dilakukan (makruh), dan dilarang (haram).
c)      Mu’amalah, yakni pean mengenai segala peraturan (syari’at) yang mengatur hubungan antara manusia, antara manusia dan kehidupannya antara manusia dengan alam sekitarnya. Contohnya hukum niaga, hukum nikah, hukum waris, hukum pidana, dan sebagainya.
d)     Akhlak, yakni berkaitan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Ajran akhlak Islam pada dasarnya meliputi perbuatan manusia secara bahasa, akhlak berasal dari kata “Al-khuluqu” atau al-khuluq yang berarti watak, tabiat, keberanian, atau agama.
4)         Wasilah (Media Dakwah)
Dalam pengertian ini, ahli komunikasi media sebagai alat yang menghubungksn pesan komunikator kepada komunikan[23]. Dapat dipahami media dakwah adalah alat yang menjadi perantara penyampaian pesan dakwah adalah mad’u. Media yang digunakan seorang da’I turut menentukan keberhasilan dakwah.
a)        Media terucap yaitu alat yang bisa mengeluarkan bunyi atau suara seperti radio, telepon, dan sejenisnya.
b)        Media tertulis yaitu media berupa tulisan atau cetakan seperti majalah, surat kabar, buku, pamphlet, lukisan, gambar dan sejenisnya.
c)        Media Dengar Pandang yaitu media yang berisi ganbar hidup yang bisa dilihat dan didengar seperti film, video, televise, dan sejenisnya.
5)         Thariqah (Metode Dakwah)
Metode merupakan tata cara yang disusun secara pasti, sistematis dan logis sebagai landasan untuk kegiatan tertentu.
Jadi, metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Metode dakwah yang dilakukan haruslah sesuai dengan materi dan tujuan kemana ajkan tersebut ditujukan.
6)         Atsar (efek dakwah)
Atsar (efek dakwah) disebut juga dengan feedback (umpan balik) dari proses dakwah. Penentuan langkah-langkah dakwah selanjutnya dapat dianalisis dari efek dakwah sebelumnya. Tentu hal ini sangat berguna sebagai tolak ukur da’I dalam menjalankan dakwahnya,
Evaluasi dan koreksi terhadap efek dakwah ini dapat dilihat dari perubahan yang dirasakan. Apakah disenangi atau dibenci khalayak, serta dari perilaku nyata meliputi pola tindakan, kegiatann atau kebiasaan prilaku.
c.    Bentuk-Bentuk Dakwah
     Menyampaikan dakwah bisa dilakukan berbagai cara agar pesan yang diajukan kepada mad’u dapat tercapai. Berdasarkan bentuk-bentuk penyampaian metode dakwah dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :[24]
a.         Dakwah bi Al-Lisan
            Dakwah bi al-lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain.
Metode ini sangat umum digunakan para da’I dalam menyampaikan dakwah ditengah-tengah masyarakat. Selain karena merupakan salah satu cara klasik, dakwah dengan metode ini cukup efektif dan menarik di masyarakat.
b.         Dakwah bi Al-Hal
            Dakwah bi al-hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tidakan karya nyata yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sebagai objek dakwah. Dakwah dengan metode ini juga dapat dilakukan dan dicontohkan dalam diri mad’u itu sendiri. Karena dengan metode ini ma’u dapat melihat langsung prilaku da’i.
3.         Dakwah bi Al-Qalam
            Dakwah bi al-qalam yaitu dakwah melalui tulisan. Jangkauan yang dapat dicapai pun lebih luas disbanding bi al-lisan. Dibutuhkan waktu secara khususn untuk kegiatan metode ini. Dalam hal menulis dan merangkai kata-kata sehingga penerima dakwah tersebut akan tertarik untuk membacanya tanpa mengurangu maksud yang terkandung didalamnya, dakwah tersebut dapat dilakukan melalui media massa seperti surat kabar, majalah, buku, buletin maupun lewat internet.
d.   Strategi Dakwah
Strategi dakwah adalah suatu cara atau tehnik menentukan langkah-langkah kegiatan untuk mencapai tujuan dakwah. Langkah- langkah tersebut disusun secara rapi, dengan perencanaan yang baik yaitu: (1) memperjelas secara gamblang sasaran-sasaran ideal, (2) merumuskan masalah  pokok umat Islam, (3) merumuskan isi dakwah, (4) menyusun paket-paket dakwah, (5) evaluasi kegiatan dakwah.
Karena itu Strategi Dakwah harus sesuai dengan kondisi masyarakat (mad’u) dalam konteks sosio kultural tertentu. Sebab dakwah Islam dilaksanakan dalam kerangka sosio kultural yang sudah sarat dengan nilai, pandangan hidup dan sistem tertentu, bukan nihil budaya.
Strategi dakwah yang di pergunakan  di  dalam  usaha  dakwah  harus  memperhatikan  beberapa azas dakwah antara lain: (1) Azas Filosofis: azas ini terutama membicarakan masalah yang erat hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau dalam aktifitas dakwah. (2) Azas Kemampuan dan keahlian Da’i (achievement and professional). (3)   Azas   Sosiologis:   azas   ini   membahas   masalah-masalah   yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Misalnya politik pemerintah setempat, mayoritas agama di daerah setempat, fisolofis sasaran  dakwah. Sosio kultural sasaran dakwah  dan sebagainya.  (4) Azas Psychologis; azas ini membahas masalah yang erat hubungannya dengan kejiwaan manusia. Seorang da’i adalah manusia, begitupun sasaran dakwahnya yang memiliki karakter (kejiwaan) yang unik yakni berbeda satu sama lainnya. Apalagi masalah agama, yang merupakan masalah yang idiologi atau kepercayaan (ruhaniyah) tak luput dari masalah-masalah psychologis sebagai azas (dasar) dakwahnya. (5) Azas efektif dan efisiensi, azas ini maksudnya adalah di dalam aktivitas dakwah harus berusaha menyeimbangkan antara biaya, waktu maupun tenaga  yang  dikeluarkan  dengan  pencapaian  hasilnya,  kalau  waktu, biaya dan tenaga sedikit dapat memperoleh hasil yang semaksimal mungkin.[25]
3.    Majelis
a.         Pengertian majelis taklim
Dari segi etimologi melis taklim berasal dari bahasa arab, yang terdiri dari kata”majelis” dan “taklim” majelis artinya tempat duduk, tempat sidang,dewan. Taklim yang diartikan dengan pengajaran. Dengan demikian secara bahasa majelis taklim adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama islam.
Secara istilah, pengertian majelis taklim sebagai mana dirumuskan pada musyawarah majelis taklim se-DKI Jakarta tahun 1980 adalah : lembaga pendidikan non formal yang memiliki kurikulum tersendiri, di selenggarakan secara berkala dan teratur,  dan diikuti oleh jama;ah yang relative banyak, bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia dan sesamanya, serta antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang taqwa kepada Allah SWT.
Berdasarkan pengertian di atas,tampak bahwa penyelenggara majelis taklim berbeda dengan penyelenggara pendidikan islam lainnya. Seperti pesantren dan madrasah, baik menyangkut system, materi maupun tujuan. Hal ini dapat dilihat bahwa perbedaan antara majelis taklim dengan lainnya, sebagai berikut :
1)          Majelis taklim adalah lembaga pendidikan islam
2)          Waktu belajarnya berkala tapi teratur, tidak setiap hari sebagaimana halnya sekolah atau madrasah
3)          Pengikut atau pesertanya disebut jama’ah (banyak orang) bukan pelajar atau santri hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis taklim bukan merupakan kewajiban murid menghadiri madrasah atau sekolah.
4.    Agama Islam
Agama adalah peraturan, pedoman ,ajaran atau system yang mengatur tentang kenyakinan, keimanan atau kepercayaan.Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT Kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Utusan Allah dan Allah Menjadikan Islam sebagai Agama yang Rahmatan Lilalamin (Rahmat Bagi Seluruh Umat Islam).[26]
Di atas bumi terdapat bermacam-macam agama dan kepercayaan yang tidak diketahui jumlahnya dengan pasti. Akan tetapi, jika dilihat dari sumbernya, maka agama-agama tersebut dapat dibagi kepada dua bahagian: agama samawi (revealed religion), dan agama kebudayaan (cultural religion). Agama samawi bersumber pada wahyu Allah dan karena itu ia juga  disebut  agama  wahyu.  Sedangkan  agama  kebudayaan  bersumber pada renungan dan pengalaman hidup manusia yang menghuni bumi ini.
Adapun yang termasuk dalam agama samawi ada tiga: agama Yahudi, agama Kristen, dan agama Islam yangmerupakan agama samawi terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Sedangkan agama kebudayaan atau juga dikenal sebagai agama bumiadalah banyak sekali jumlahnya, antara lain agama   Hindu,   Budha,   Shinto,   Sikh,   dan   lain-lain,   serta   berbagai kepercayaan yang dianut oleh berbagai suku primitif di bumi ini.
Dalam kehidupan sehari-sehari, kita menyaksikan berbagai ragam agama dan kepercayaan hidup manusia. Tetapi, bagaimanapun ragam dan jumlahnya, dia dapat kita golongkan kedalam dua kelompok, yaitu:
1)        Agama yang lahir atas dasaar Wahyu (Agama Wahyu),
2)        Agama yang lahir atas dasar budaya manusia.
Agama wahyu ialah agama dalam ajarannya diatur menurut wahyu Allah, melalui Nabi dan dengan Kitab Suci yang diterimanya dari Allah. Sementara Agama atau kepercayaan budaya, ia lahir atas   hasil perkembangan zaman, seirama dengan tingkat berfikir dan kebutuhan manusia. Bentuk agama atau kepercayaan budaya yang demikian kebudayaanlah yang melahirkannya.
Sementara pandapat lain menyebutkan bahwa semua agama adalah hasil budaya manusia. Masalahnya, pendapat akhir ini terpengaruh pada teori bahwa kehadiran manusia yang berbudaya dan beragama, juga adalah hasil perkembangan evolusi alam, dimana manusia hari ini adalah hasil rentetan panjang dari perkembangan manusia purba yang terpaut oleh phase demi phase.
5.    Majelis Al-Haysir
                        Majelis ini berdiri pada tanggal 15 juni 2012 awal nya hanya berbentuk pengajian kecil yang anggota nya hanya terdiri dari 4 sampai 8 orang saja yaitu pengjian  Maulid ( pembacaan Biografi dan puji pujian pada Rasulullah SAW. ) kitab Maulid yang di baca adalah  kitab yang berjudul ADH-DHIYAA’LLAAMI’ artinya : cahaya terang benderang, karangan  Ulama besar dari kota Tarim, Hadramaut,Yaman yaitu AL-ALLAMAH AL-ARIF BILLAH AL-MUSNID AL-HABIB UMAR BIN SALIM BIN HAFIZH IBN SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM.
Awalnya pengajian tanpa mengunakan alat musik hadrah, kemudian setelah jamaah semakin banyak yang di Dominasi Anak-anak remaja akhirnya mengunakan alat musik hadrah dalam mengiringi lantunan Qasidah/Sholawat sebagai sarana untuk mengajak orang orang untuk bisa hadir di pengajian Majelis Al-Hasyir.  Kemudian  pengajian berkembang tidak hanya dilingkup Majelis sendiri saja Namun sudah kedaerah yang masih belum begitu mengenal tentang Agama Islam.   
Diantara kegiatan Ta’lim Majelis Al-Hasyir adalah:[27]
a.     Ta’lim Rutin Majelis Al –Hasyir Nisa (Khusus Perempuan) setiap Ahad sore Jam. 16.00 wib. ( Ba’da Ashar ). Di Kediaman Ust. Nurkhalis Ahmad, Lorong Bakti Seberang Kampus STAI AN-NADWAH Kuala Tungkal
b.    Ta’lim Mingguan Setiap Rabu, Malam Kamis,  Pukul. 19. 45. Wib, Di Kediaman Ust. Nurkhalis Ahmad, Lrong Bakti Seberang Kampus STAI AN-NADWAH Kuala Tungkal.
c.    Ta’lim Bulanan setiap pertengahan  bulan,  hari Ahad Sore Pukul. 14.00 – Selesai, Bersama Guru Mulia Alhabib Muchsin bin Hasan Bouftaim.
d.   Ta’lim Dua Bulanan Majelis Nurul Mukhlisin Malam Kamis, Pukul 19.45 Wib, Disekretariat Majelis Nurul Mukhlisin, di Jl. Kelapa Gading, Kuala Tungkal, Bersama Guru Mulia Alhabib Muchsin bin Hasan Bouftaim.
F.       Studi Relevan
Berikut ini akan penulis kemukakan beberapa study relevan berdasarkan pada identifikasi sumber-sumber dalam bentukhasil temuan penelitian yang telah ada dan mempunyai relevansi dengan penelitian yang sedang dilakukan, dengan asumsi agar tidak terjadi pengulangan pada lokasi penelitian dan subyek yang sama dan sekaligus dapat membantu mengembangkan analisis dan pemahaman terhadap temuan penelitian. Berikut akan dinpaparkan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis antara lain:
1.    Miss Patimoh Yeemayor (2015) Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (2015) yang berjudul.” Strategi Dakwah Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Anak Muda (studi kasus di Majlis Agama Islam Wilayah Tungkal III). Pemahaman anak muda di pattani Thailand Selatan terhadap agama itu cukup sempurna dengan sholat lima waktu, puasa bulan ramadhan, ibadah haji, dan pakaian rapi (lelaki pakai celana panjang dan wanita pakai kerudung). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dari penelitian ini dapat hasil yang ditarik adalah strategi dakwah yang dilakukan Majelis Agama Islam Wilayah Pattani dengan melalui dakwah formal non formal yang meliputi pengajian agama dan kegiatan-kegiatan lainnya.
2.    Khaidir (2017), Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang berjudul.”Strategi Dakwah Dalam Meningkatkan Pembinaan Ikatan Remaja Masjid di SMA Negeri 12 Makasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan manajemen, sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Dakwah Pembinaan Ikatan Remaja Masjid di SMA 12 Makassar diantaranya belum melakukan pembinaan secara khusus hanya saja melakukan pembinaan secara umum, sehinggan disamping itu masih banyak strategi yang belum diterapkan oleh guru terhadap siswanya dalam mencapai Akhlak Islamiah di SMA Negeri 12 Makassar.
3.    Rohma Tinisah (2017). Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Ilmu Komunikasi Fakultas Islam Negri Raden Iintan Lampung. yang berjudul.” Strategi Dakwah Bakor Risma Dalam Menanamkan Nilai-nilai Akhlak Pada Remaja Di Bandar lampung”. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dan sifat penelitian ini adalah deskriptif. Dari hasil temuan dilapangan penulis mengetahui Strategi Dakwah yang digunakan BAKOR BRISMA dala menanamkan nilai-nilai akhlak terhdap remaja adalah menggunakan strategi sentimental, strategi rasional, dan strategi indrawi, dan dengan azas-azas strategi dakwah yaitu azas psikologi dan azas efektivitas. Strategi dan azas-azas yang sesuai dilapangan yakni da’I menggunakan strategi tersebut karena sasaran dakwahnya adalah remaja 
Penulis menemukan bahwa terjadi perbedaan tentang metode dakwah yang digunakan para penulis, dan penelitian yang ingin kami bahas adalah tentang “Strategi Dakwah Pengajian Al-Hasyir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Jama’ah. di Kelurahan Tungkal III Kuala Tungkal Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat’’.


[1] Moh Ali Aziz. Ilmu dakwah, (Surabaya: PT. Fajar Interpratama Offset, 2009), hlm. 5.
[2] Faizah dkk, Psikologi Dakwah, Cet.Ke 2 ( Jakarta: PT. Adhitya Andrebina Agung, 2015), hlm. XV
[3]Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Bandung : J-ART, 2004), hlm, 250
[4]Ibid, hlm, 392
[5]Moh Ali Aziz,  Ilmu  Dakwah,(Jakarta: Prenadamedia  Group,  2004), hlm. 69
[6] Observasi Peneliti pada tanggal 17 Oktober 2019 pada pukul 13.45 WIB.
[7]Grant,  Robert  M, Analisis Strategi Kontemporer: Konsep, Teknik, Aplikasi. (Jakarta: Erlangga.1997), hlm.11   
[8] Kustadi Suhandang, Strategi Dakwah Penerapan Strategi Komunikasi Dalam Dakwah ( Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2014), Hl.85
[9] Basit Abdul, Filsafat Dakwah, Jakarta, Rajawali.2013) hlm 165
[10] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta, PT, Gramedia Pustaka Utama,2012), hlm.1340
[11] Budiono. Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bintang Indonesia, t.th), hlm. 76
[12] Moh. Ali Ajiz. Ilmu Dakwah,Cet.II, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 6
[13] Munzier Suparta dkk. Metode Dakwah (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Hlm. 31
[14] Ibid, Hlm. 13                                                                                          
[15] Ibid, Hlm. 14.
[16] Munzier suparta dan harjani hefni. Metode dakwah cet II,(Jakarta: Kencana, 2006), Hlm, 7.
[17] Totok Jumantoro. Psikologi Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2001), hlm. 28
[18] Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah ( Bandung: PT. Remaja Rosdaakrya, 2013 ), Hlm, 24
[19] Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 9
[20] Moh Ali Aziz. Op. Cit, hlm. 264
[21] Faizah dan Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Cet II, (Jakarta: Kencana. 2006), hlm. 70
[22] Ibid, hlm. 318
[23] Moh.Ali Aziz. Op.Cit, hlm. 203.
[24] Samsul Munir Amin. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 11
[25] Faizah dkk, Psikologi Dakwah,( Jakarta: PT. Adhitya Andrebina Agung, 2015 ),Cet Ke 2 .hlm 4-5
[26] https// www.seputaran pengetahuan co.id di Akses pada tanggal 25 Desember 2019
[27] Hasil wawancara Nurchalis Ahmad Pada Tanggal  27 Oktober 2019